Network
GALAMEDIA - Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) anak jalanan (Anjal) di wilayahnya. Hal itu dilakukan, untuk memantau dan mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi para anjal.
"Monitoring dan evaluasi 2 bulan sekali. Kalau sebelum pandemi Covid-19 dilakukan sebulan sekali. Ini untuk menghindari paparan Covid-19," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Sosial DinsosP2KBP3A Kota Cimahi, Lilis Pujawati, Senin, 31 Agustus 2020.
Dikatakannya, monev dilaksanakan atas dasar data yang sudah diperoleh. Saat ini, terang Lilis, ada sekitar 25 orang anjal yang tersebar di Kota Cimahi. Dengan usia rata-rata berkisar antara 12-15 tahun.
Baca Juga: Pencairan Bantuan UMKM Rp 2,4 juta, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Masih Tunggu Arahan Pusat
"Mayoritas anjal ini berasal dari Kota Cimahi, sisanya dari luar Cimahi. Tapi sekarang anak-anak mobile, sebagian ada yang ke Kota Bandung dan Kabupaten Bandung," katanya.
Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung, kata Lilis, kegiatan monev dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, dan jaga jarak
"Teknis monev, pendamping yang datang ke jalanan seperti Cimindi, daerah Taman Kartini, alun-alun, Jalan Dustira, dan rel kereta api," ujarnya.
Baca Juga: Belum Diketahui Penyebabnya, Ikan Hiu Tutul Terdampar di Pantai Paseban
Kegiatan monev sendiri diantaranya, asesment permasalahan yang ada seperti pendidikan, pihak DinsosP2KBP3A mengarahkan belajar di Alun - alun yang dilaksanakan setiap hari senin, rabu, jumat, sabtu, dan minggu.
