Mahfud MD Sebut Indonesia Resesi di Bulan Depan, Gerindra: Menteri Jokowi Jangan Bikin Gaduh

- 31 Agustus 2020, 17:09 WIB
Ilustrasi Resesi Ekonomi
Ilustrasi Resesi Ekonomi /Pixabay

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Pulhukam) Mahfud MD diminta untuk tidak membuat panik masyarakat mengenai resesi ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19). Terlebih, ia bukan menteri yang mengurusi sektor perekonomian.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono dalam siaran persnya, Senin 31 Agustus 2020.

"Jadi tolong menteri Jokowi jangan bikin gaduh terkait keadaan ekonomi nasional, kerja saja percepat semua program penyelamatan ekonomi nasional," katanya.

"Jangan malah nakutin masyarakat dengan data-data yang enggak benar," tambahnya.

Baca Juga: Indonesia Diambang Resisi, Faisal Basri: Pemahaman Menko Perekonomian Nol Besar

Poyuono menjelaskan bahwa pernyataan Mahfud sangat berpotensi membuat masyarakat dan pelaku usaha takut. Berbanding terbalik dengan tekad pemerintah yang berupaya memulihkan perekonomian.

Dia menjelaskan bahwa dalam teori pertumbuhan ekonomi, resesi adalah hanya sekedar hitungan statistik milik BPS tentang pertumbuhan yang minus selama dua kuartal. Tetapi bukan berarti perekonomian Indonesia.

"Resesi ekonomi yang dimaksud itu sebenar bukan sebuah fakta yang real kalau ekonomi negara itu mengalami kesulitan," katanya.

Baca Juga: Seorang Wanita Robek dan Ludahi Al-Qur'an, Ibu Kota Norwegia Rusuh

Ia juga menganggap data BPS masih belum akurat karena ada hal-hal yang tidak ikut diteliti. Misalnya mengenai sektor informal yang tidak disertakan dalam proses penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB).

Padahal, lanjut dia, sektor informal berkontribusi sekitar 56,7 persen dalam perekonomian Indonesia.

"Contoh saja BPS tidak pernah menghitung masker sebagai APD yang di produksi oleh UKM atau informal yang mana saat Covid mayoritas masyarakat banyak menggunakan masker yang diproduksi oleh UKM dibandingkan yang diproduksi Pabrik," kata Poyuono.

Baca Juga: Vaksin Corona Rusia, Dokter Yunani Beberkan Kerahasiaannya ke Publik

"Ini menteri yang tidak kompeten ngomong perekonomian kok malah jadi kompor meleduk nakut nakuti masyarakat dan pelaku usaha," tambahnya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan perekonomian Indonesia hampir pasti masuk jurang resesi akibat pandemi virus corona.

"Bulan depan, hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," ujar Mahfud.

Baca Juga: BLT Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Tahap II Besok Cair Untuk 3 Juta Orang, Siap Cek Rekening Ya

Mahfud memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi di rentang minus 0,5 persen hingga 2,2 persen. Meski begitu, dia mengimbau publik tidak panik.

"Tapi resesi itu bukan krisis," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x