Indonesia-India-Australia Berkoalisi Lawan China, Sebut Media dari Negara Anak Benua

- 3 September 2020, 18:14 WIB
 Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto tengah memberikan penghormatan di Peringatan Perang Nasional di Kota New Delhi, India. (Foto: Twitter @IndianEmbJkt)
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto tengah memberikan penghormatan di Peringatan Perang Nasional di Kota New Delhi, India. (Foto: Twitter @IndianEmbJkt) /

GALAMEDIA - Menteri Luar Negeri Indonesia, India dan Australia dikabarkan bakal mengadakan pertemuan secara virtual untuk membahas kerjasama regional dan keamanan maritim di kawasan Indo-pasifik.

Disebutkan media asal India Hindustan Times, pertemuan virtual yang rencananya diadakan pada akhir September nanti, akan berlatar belakang "tindakan China yang semakin agresif di seluruh kawasan". Mulai dari kebuntuan perbatasan dengan India hingga klaim teritorial di Laut China Selatan yang didukung oleh konsentrasi aset militer.

Informasi itu diungkapkan sebuah sumber anonim dari negara yang berjuluk Anak Benua itu, yang mengetahui perkembangan tersebut. Pertemuan akan dimulai dari masing-masing menteri luar negeri, Marise Payne dari Australia, Subrahmanyam Jaishankar dari India, dan Menlu RI Retno Lestari Priansari Marsudi.

Baca Juga: Sebut China Miliki Senjata Anti-satelit, Amerika Serikat Tantang Beijing Letuskan Tembakan Pertama

Disebutkan, pertemuan itu bakal dilanjutkan dengan pertemuan para menteri pertahanan masing-masing negara.

"Ini adalah trilateral yang bergerak cepat dengan para menteri pertahanan dan luar negeri diharapkan bertemu dalam beberapa bulan mendatang. Ketiga negara tersebut memiliki kepentingan yang sama di Indo-Pasifik yang terbuka dan inklusif," kata sumber tersebut Kamis 3 September 2020.

Ditambahkan, para menteri luar negeri akan fokus bekerja secara kolaboratif untuk memperkuat lembaga-lembaga regional. Seperti KTT Asia Timur (EAS), yang mencakup negara-negara ASEAN dan mitra wicara mereka, serta 22 anggota Indian Ocean Rim Association (IORA).

Baca Juga: Subsidi Kuota Internet Pelajar dan Mahasiswa: Batas Waktu Input Nomor Ponsel Diperpanjang

Sedangkan para menteri pertahanan akan fokus pada kerja sama keamanan maritim pada pertemuan mereka berikutnya. Para pejabat yang bekerja dalam prakarsa tersebut telah menciptakan istilah "minilateral" untuk menggambarkan pertemuan ketiga negara.

"Dengan demokrasi terbesar di dunia, India, demokrasi tertua di Asia, Australia, dan demokrasi mayoritas Muslim terbesar dalam bentuk Indonesia, kami pikir ini bisa menjadi salah satu minilateral terpenting di kawasan ini," lanjutnya.

Namun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Teuku Faizasyah membantah hal tersebut.

"Terlalu jauh dan spekulatif kalau membayangkan atau mengkaitkan pertemuan trilateral tersebut dengan suatu kerjasama militer. Sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia tidak mempunyai tradisi membangun aliansi militer," ujar Teuku seperti kutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga: 93 Juta Orang di Indonesia Dipastikan Dapat Vaksin Gratis, Kalau Mau Mandiri Berapa Harganya Ya?

"Sementara itu, saya tidak tahu agenda yang akan dibahas terkecuali yang sudah disampaikan Menlu RI, yaitu pertemuan untuk membahas kerjasama penanganan Covid-19."

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi  sempat men-tweet soal pembahasan pertemuan trilateral yang akan datang dengan mitranya dari Australia, Payne. Ini dilakukan selama panggilan telepon pada 26 Agustus lalu.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Djojohadikusumo pun sempat berkunjung ke New Delhi, India pada akhir Juli. Ia memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membahas perluasan kerjasama keamanan dan kegiatan China di wilayah tersebut, menurut sumber itu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x