Menag Ngaku Pernah Dengar Khotbah Menakutkan, Program Penceramah Bersertifikat Kembali Digulirkan

- 4 September 2020, 06:05 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi.
Menteri Agama Fachrul Razi. /

GALAMEDIA - Kementerian Agama segera menggulirkan program penceramah bersertifikat. Target awal, program ini bisa diikuti 8.200 penceramah.

Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengatakan pelaksanaan program ini akan dilakukan secara kolaboratif. Kementerian Agama berperan sebagai koordinator dan fasilitator.

"Program penceramah bersertifikat akan melibatkan banyak pihak, termasuk Lemhanas, BPIP, dan BNPT," ujar Kamaruddin lewat keterangan tertulis, Kamis, 3 September 2020.

"Program ini juga akan melibatkan MUI dan ormas Islam lainnya," lanjutnya.

Baca Juga: Ungkap Alasan Sebenarnya, Kemendag Blak-Blakan Soal Memperketat Impor Sepeda Brompton Cs

Kamaruddin menambahkan bahwa pemilihan narasumber program ini juga akan melibatkan ormas. "Inti program ini adalah penguatan wawasan kebangsaan dan pengarusutamaan pemahaman keagamaan rahmatan lil alamin," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi bercerita dirinya sempat kaget ketika menunaikan sholat Jum'at di masjid, lingkungan institusi pemerintahan. Sebab, khotbah yang ia dengar kala itu malah dianggapnya menakutkan.

Fachrul mengatakan banyak tempat di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) dimanfaatkan untuk menyusupi paham-paham radikal. Salah satunya ialah tempat ibadah.

Baca Juga: Mahfud MD Sentil Anies Baswedan, Kasus Positif DKI Terus Melonjak

"Di institusi pemerintahan sangat banyak peluang masuk pemikiran radikalisme," kata Fachrul dalam sebuah webinar, baru-baru ini.

Bahkan ia pernah merasakannya langsung. Fachrul bercerita ketika berkesempatan melangsungkan sholat Jum'at di salah satu masjid di lingkungan institusi pemerintah.

Jenderal bintang empat tersebut dibuat kaget mendengar isi khotbah yang disampaikan. Bahkan ia sampai menghubungi menteri pimpinan institusi tersebut untuk melaporkannya.

"Saya pernah ingatkan seorang menteri, sholat di masjid itu, lalu saya terkejut dan saya WhatsApp. Ini bahaya sekali kok khutbahnya menakutkan banyak," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia-India-Australia Berkoalisi Lawan China, Sebut Media dari Negara Anak Benua

Menteri yang tidak disebutkan namanya itu kemudian menjawab kalau sebelumnya juga sudah ada khatib yang menyampaikan khotbah semacam itu dan sudah mulai dibersihkan olehnya.

Fachrul menyebut menyebarnya paham radikalisme itu memang sengaja dilakukan dari pihak eksternal ke dalam lingkungan ASN.

Caranya adalah dengan mengirimkan anak dengan penampilan menarik, memiliki kemampuan berbahasa Arab yang bagus dan bisa menjadi Imam. Modal tersebut dapat menarik simpatik di sekitaran masjid sehingga diangkat menjadi pengurus.

Baca Juga: Sebut China Miliki Senjata Anti-satelit, Amerika Serikat Tantang Beijing Letuskan Tembakan Pertama

Kesempatan itu kemudian dimanfaatkannya dengan mengajak teman-teman lainnya yang sepemahaman dan mulai menyebarkan pahamnya tersebut.

"Maka kami sepakat untuk mewaspadai bahwa semua rumah ibadah di institusi pemerintah pengurusnya harus pegawai. Dengan demikian penceramahnya diambil dari mereka-mereka yang kita yakini bicaranya enggak aneh-aneh," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x