Guru Besar Unair Surabaya Gugur Akibat Covid-19, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ini Praktik Aktif

- 6 September 2020, 14:26 WIB
Seutas pita hitam untuk para tenaga medis dan dokter yang gugur dalam Pandemi Covid-19.
Seutas pita hitam untuk para tenaga medis dan dokter yang gugur dalam Pandemi Covid-19. /twitter.com/ @agnsprmdita/


GALAMEDIA - Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Boediwarsono dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (Covid-19). Ia juga merupakan dokter spesialis penyakit dalam.

Ketua IDI Surabaya dr Brahmana mengatakan, Boediwarsono meninggal pada usia 75 tahun. Selain Covid-19 ia juga disebut memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Positif Covid-19, iya ada komorbid. Usia 75 tahun," kata Brahmana, Ahad 6 September 2020.

Brahmana menyebut, Boediwarsono dirawat sejak 25 Agustus lalu. Ia mulanya ditempatkan di ruang isolasi biasa. Namun kondisi kesehatanya semakin memburuk.

Baca Juga: Reza Artamevia Ngaku Bergaul dengan Bandar Sabu 4 Bulan Lalu, Pria Berinisial F Jadi Buruan Polisi

"Dirawat di RS Darmo Surabaya, sejak 25 Agustus, dua pekan jalan. Tadinya masuk di ruang isolasi biasa kemudian karena memburuk akhirnya di ICU, dengan ventilator," katanya.

Sebelum meninggal, Boediwarsono yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam ini tak langsung menangani pasien Covid-19. Ia hanya berpraktik di RS Darmo dan sejumlah tempat lainnya.

Kendati tak langsung menangani pasien Covid-19, Brahmana mengatakan seluruh dokter memiliki risiko yang tinggi terhadap penularan corona. Mereka bisa tertular di mana saja.

"Beliau masih praktik aktif sebagai dokter penyakit dalam, salah satunya di RS Darmo. Tapi tidak langsung bertugas di ruang isolasi Covid-19. Tapi namanya dokter semua paparan bisa dapat dari mana saja, tidak melulu di ruang isolasi," ujarnya.

Baca Juga: Sebut Paha Keponakan Prabowo Mulus Banget, Politikus Partai Demokrat Dihajar Sara dan Tsamara

Semasa hidup, menurutnya, Boediwarsono memiliki dedikasi yang luar biasa. Di usianya yang tak lagi muda, mendiang telah menelurkan ribuan murid di seluruh Indonesia.

"Beliau Guru Besar yang sangat luar biasa, beliau sangat telaten kalau ngajar murid-muridnya, beliau mudah memberikan pemahaman ke murid-muridnya, beliau itu dokter yang sangat luar biasa, sudah menelurkan muridnya di seluruh Indonesia," katanya.

Atas gugurnya Boediwarsono, IDI Surabaya pun menyampaikan duka yang mendalam. Ia berharap kejadian ini yang terakhir dan tak ada lagi dokter yang menjadi korban Covid-19.

Baca Juga: Memelas kepada Pemerintah, Dokter Paru: Tolong, Kami dan Keluarga Susah untuk Berobat

"IDI Surabaya kembali kehilangan salah satu dokter terbaik, mudah-mudahan yang terakhir, tidak ada lagi korban dokter yang sampai meninggal," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x