Langkah Satgas Citarum, Pemerintah, dan Industri Perangi Sampah

- 9 September 2020, 14:00 WIB
Instalasi Pengolahan Air Limbah. (Foto: Diskominfo Jabar)
Instalasi Pengolahan Air Limbah. (Foto: Diskominfo Jabar) /


GALAMEDIA - Sektor 4 Satgas Citarum Harum berkolaborasi dengan pelbagai pihak untuk menyelesaikan masalah pencemaran di wilayahnya.

Dansektor 4 Satgas Citarum Harum Kolenel Inf Mulyono mengatakan untuk masalah sampah, pihaknya berkolaborasi dengan pihak lain, baik industri maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Bandung.

"Fokus kami menangani sampah di sepanjang bantaran sungai. Untuk pinggir jalan dan lingkungan diserahkan kepada DLHK," tuturnya saat melakukan pembersihan anak Sungai Citarum di Majalaya, Kabupaten Bandung, Rabu 2 September 2020.

Meski demikian, pihaknya tidak berpangku tangan terhadap sampah lingkungan, edukasi kepada masyarakat juga dilakukan.

"Sumber sampah itu dari masyarakat, kalau tidak diedukasi, tetap saja akan membuang sampah sembarangan dan ujungnya ke sungai," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan industri. Salah satunya adalah mencari CSR dari industri sekitar Majalaya untuk pembangunan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sampah.

(Foto: Diskominfo Jabar)
(Foto: Diskominfo Jabar)

Kolaborasi dengan industri juga dilakukan dalam pencegahan pencemaran. Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) digandeng untuk memastikan industri mengolah limbah menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

Ketua Apindo Kabupaten Bandung Alex Santoso mengatakan, sejak bergulirnya program Citarum Harum, pihaknya berkomitmen turut serta membersihkan sungai dari pencemaran. Salah satunya adalah melakukan pembinaan industri yang menjadi anggota.

"Kami selalu bertukar pengetahuan mengenai IPAL, baik itu teknologi yang digunakan maupun operatornya. Dampaknya cukup besar, sejak Citarum Harum bisa dilihat tingkat pencemaran makin berkurang," katanya.

Bahkan, kata Alex, seluruh industri yang tergabung dalam Apindo, sudah memiliki IPAL. Kolaborasi dengan DLHK Kabupaten Bandung juga dilakukan secata rutin.

"Setiap bulan, ada pengetesan dari DLHK," katanya.

(Foto: Diskominfo Jabar)
(Foto: Diskominfo Jabar)

Kepala DLHK Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan,  kolaborasi pelbagai pihak diperlukan dalam penanganan masalah pencemaran di Sungai Citarum, baik itu dari limbah industri maupun sampah.

Salah satu yang dilakukan dalam penyelesaian limbah adalah dengan membangun IPAL terpadu. Direncanakan ada 3 IPAL terpadu yang akan dibangun, salah satunya di kawasan Majalaya.

"Pembinaan industri untuk mengolah limbahnya terus dilakukan," ujarnya.

Terkait masalah sampah, Asep mengakui jika tidak seluruh wilayan Kabupaten Bandung tercover layanan sampah.

Namun, pihaknya juga tidak henti-henti melakukan pembinaan terhadap masayarakat. Baik itu membangun kesadaran, maupun pendidikan pengolahan sampah. (Diskominfo Jabar)

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x