Ubah Kalimat Alquran, Sejumlah Anggota Paguyuban Tunggal Rahayu Mengundurkan Diri

- 9 September 2020, 16:41 WIB
Lambang negara Burung Garuda yang diubah kepalanya menghadap ke depan dan tulisan Bhinneka Tunggal Ika yang ada di bagian bawah, ditambah dengan kalimat lain menjadi Bhineka Tunggal Ika Soenata Logawa sebagai logo Paguyuban Kandang Wesi Tunggal Rahayu.
Lambang negara Burung Garuda yang diubah kepalanya menghadap ke depan dan tulisan Bhinneka Tunggal Ika yang ada di bagian bawah, ditambah dengan kalimat lain menjadi Bhineka Tunggal Ika Soenata Logawa sebagai logo Paguyuban Kandang Wesi Tunggal Rahayu. /


GALAMEDIA - Sejumlah pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu, hari ini membuat surat pengunduran diri yang akan diserahkan kepada ketua paguyuban. Para pengikut yang mengundurkan diri beralasan bahwa misi organisasi tidak sejalan dengan pemahaman warga yang jadi pengikut.

"Saya bersama teman-teman lainnya, hari ini membuat surat pengunduran diri dari keanggotaan Paguyuban Tunggal Rahayu," ujar Ai Laela, salah seorang anggota paguyuban tersebut seperti dikutip dari viva.co,id, Rabu 9 September 2020.

Ai yang masuk Paguyuban tersebut bulan Agustus 2020 lalu itu menilai, selain lambang negara, ada kalimat Alquran yang diubah. Misalnya, Bismillah menjadi Al-Bismillah, yaitu menambahkan huruf hijaiyah berupa alif dan lam pada kalimat tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 3.307, Stadion Patriot Disiapkan Untuk Tampung Pasien

Ai mengaku mendapat informasi dari anggota lain yang pernah diminta uang sebesar Rp100 ribu untuk kartu anggota dan uang Rp600 ribu untuk sertifikat pendanaan. Sementara dana yang dijanjikan oleh ketua Paguyuban Tunggal Rahayu hingga saat ini tidak terbukti.

"Jadi teman-teman yang masuk lebih lama, ternyata ada pungutan uang juga dengan dalih untuk kartu anggota dan jaminan bantuan," ujarnya.

Paguyuban Kandang Wesi Tunggal Rahayu, yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat, membuat heboh. Lantaran aktivitasnya yang menyimpang, seperti mengubah lambang Garuda Pancasila dan membuat mata uang sendiri. Terakhir, dari pengakuan pengikutnya, juga mengubah beberapa ayat suci Alquran.

Baca Juga: Gubernur Jabar Minta Setiap Daerah Contoh Kota Bogor yang Berlakukan Jam Malam dan PSBM

Atas tindakan yang menyimpang tersebut, Pemerintah Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, akhirnya membekukan dan membubarkan kegiatan Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu tersebut.

Camat Cisewu, Heri Hermawan mengatakan, aktivitas Paguyuban Tunggul Rahayu sudah membuat resah warga karena dinilai banyak hal yang bertentangan dengan warga sehingga seluruh unsur pemerintahan sepakat untuk membekukan dan membubarkan kegiatan paguyuban tersebut.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x