GALAMEDIA - Tidak mau kalah dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) resmikan struktur kepengurusannya di Jalan Surapati, Kota Bandung, Rabu 9 September 2020.
Ketua Badan Kebijakan Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Maman Imanul Haq mengatakan, sebenarnya ada perbedaan dalam metode gerakan yang dilakukan antara KAMI dengan KITA.
Menurutnya, KITA lahir atas dasar cinta kita kepada Tanah Air dan gerakannya tidak mengandalkan kerumunan dan menggunakan narasi-narasi keputusasaan.
Baca Juga: Model Israel Berpaspor Denmark Serbu Uni Emirat Arab dengan Produk Fesyen
"Kami lebih bergerak, misalnya di Medan kita launching lagu, di Cianjur dan Majalengka kita lakukan santunan," ujar Maman.
Tak hanya itu, sambung Maman, ada beberapa perbedaan lain, KITA bergerak berdasarkan ide, gagasan dan pemikiran yang konstruktif tentang Indonesia. Masukan atau aspirasi dari pengurus KITA bakal akan disampaikan sesuai fakta dan data kepada lembaga pemerintah.
"Itu bedanya, jadi nanti di Jawa Barat akan ada yang mengakomodir bagaimana pariwisata di Jabar bisa berkembang, atau misal perwakilan profesi di Bandung yang menjadi gudangnya kuliner, atau berbasis nilai seni sehingga bisa menghasilkan Hasan Mustofa baru, ini akan terbentuk keseluruhan pada kongres di 28 Oktober nanti di Jogja," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 3.307, Stadion Patriot Disiapkan Untuk Tampung Pasien
Dalam struktur kepengurusan KITA, terdapat 17 orang yang akan masuk ke dalam Majelis Hikmah KITA yang diketuai oleh budayawan Taufik Rahzen. Kemudian 8 orang yang mengisi posisi di Badan Kebijakan KITA, yang diketuai oleh Maman Imanul Haq.
Selain itu, terdapat juga 19 orang yang memegang peran Gugus Karsa. Gugus Karsa ini disebut Maman sebagai menteri dalam parlemen, yang bertugas dalam menyerap aspirasi dan menyampaikan isu yang beredar di masyarakat ke pemegang kebijakan atau perwakilan rakyat.
Baca Juga: Bukan Penipuan, Begini Isi Blasting SMS BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Asli
"KITA ini adalah gerakan politik kesadaran yang ingin mengingatkan kembali bahwa kita ini satu Tanah Air, yaitu Indonesia. Kita bergerak pada gerakan yang lebih optimistis dan memberi masukkan yang konstruktif, KITA ingin mengajak semua kalangan bahwa pandemi ini sesuatu yang harus ditangani bersama," ucapnya.***