Mendikbud Beri Kuota Gratis, Fahri Hamzah: Ayolah Cerdas Dikit Napa Bikin Kebijakan

- 11 September 2020, 16:26 WIB
Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. /Pikiran Rakyat



GALAMEDIA - Tulisan Fahri Hamzah selaku Ketua Umum Partai Gelora pada akun resmi Facebooknya, namun juga Twitter menuai berbagai respon positif dari warganet.

Pada Kamis 10 September dalam akun Facebook, Fahri Hamzah menuliskan berbagai uneg-unegnya tentang pendidikan yang dirasa perlu untuk didengar.

Ditengah masa pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran dilakukan secara daring berdasarkan instruksi menteri. Dengan demikian munculah kebijakan pembagian pulsa untuk menunjang pembelajaran.

Baca Juga: Nih 5 Kegiatan Weekend yang Wajib Dilakukan, Saat Ini Sesuaikan dengan Protokol Kesehatan Ya

Pada 27 Agustus lalu, seperti dilansirkan jurnalpresisi.com, Nadiem menjelaskan dalam raker bersama Komisi X DPR RI di Gedung MPR/DPR RI, Senayan bahwa akan memberikan kuota gratis kepada siswa, mahasiswa, guru hingga kepada dosen. Pemberian tersebut akan dilakukan pada September hingga Desember mendatang.

Rencananya Nadiem akan memberikan bantuan sebesar Rp7,2 triliun untuk mensubsidi kuota internet. Setiap bulannya siswa akan mendapat 35 GB, guru mendapat 42 GB serta mahasiswa dan dosen sebesar 50 GB.

Fahri Hamzah merespon hal tersebut dengan meminta agar Nadiem sedikit lebih cerdas dalam membuat kebijakan.

Baca Juga: Pekan Depan, Reza Artamevia Mulai Jalani Rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido

“Daripada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa, mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan acara pendidikan sampai 50%. Layar TV sudah ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk! Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan,” tulis Fahri Hamzah dalam postingan.

Kritik kebijakan tersebut ditujukan secara langsung kepada Nadiem Makarim dalam jabatanya selaku Mendikbud. Selain itu, Kementerian Kominfo juga ikut disentil dalam pemanfaatan teknologi informasi.

“Masalahnya adalah pikiran dan ide. Kekuasaan dan uang yang besar di kementerian pendidikan, kominfo, dll tak akan ada gunanya jika kita tak memahami abjad pemanfaatan fasilitas tersebut untuk membangun kesadaran yang revolusioner. Untuk melawan covid dan masa depannya,” lanjutnya dalam tulisan.

Baca Juga: Kenaikan Cukai dan Covid-19 Buat Frustasi, Petani Tembakau Bakar Daun dan Cabut Pohon

Fahri menilai bahwa semestinya bangsa ini belajar banyak hal dalam suatu krisis. Selain dua kementerian tersebut, Fahri juga mengkritik acara TV yang seharusnya juga ikut membantu dalam hal pendidikan.

“Saya tuh nonton TV negara-negara maju. Memang isinya pendidikan semua. Tapi TV kita isinya kalau gak sadis ya lucu, atau joget, atau sedih. Pagi diajak nangis malam diajak ketawa. Ampun deh pendidikan bangsa ku! Ini kan ada corona!,” imbuhnya dalam tulisan.

Respon positif dari para pendukung tulisan Fahri Hamzah yang merasa setuju diadakan revolusi mental diera pandemi ini.

Baca Juga: Duh, Laga Persahabatan Persib Kontra Bhayangkara FC Batal Digelar

Menurutnya, kritik tulisan Fahri Hamzah sangat berguna untuk nantinya disampaikan kepada Mendikbud agar ada pengkajian ulang.

“Ide bang Fahri Hamzah ini memang brilian, kami sebagai pendidik sangat mendukung sekali kalo stasiun tv baik TVRI maupun tv swasta tuk ikut menyiarkan siaran pendidikan dan pembelajaran setiap jam2 belajar dimasa pemndemi ini. Smoga pak mentri mendengar,” komentar Adi Saputra dalam postingan Facebook Fahri Hamzah.*** (Jazila Nailatunni'mah/jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x