Refly Harun Sebut Ruhut Sitompul Bikin Lucu, Andi Arief: Ikut Anies Baswedan Aja Orang Waras

- 12 September 2020, 13:05 WIB
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul.*
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul.* /net



GALAMEDIA -  Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun menilai penolakan 59 negara terhadap WNI bukti dunia internasional tidak percaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

Anehnya, kesalahan itu ditimpakan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berencana memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total pada 14 September mendatang.

“Lucu saya mendengar pernyataan Ruhut Sitompul yang menuding Anies Baswedan penyebab WNI ditolak 59 negara. Sepertinya dia tidak paham tentang struktur pemerintahan, di mana kalau menyangkut negara, yang bertanggung jawab adalah presiden, bukan gubernur,” tutur Refly dalam channel YouTube-nya yang diunggah, Sabtu 12 September 2020.

Baca Juga: PDIP Ngotot Desak Anies Baswedan Batalkan PSBB Total DKI Jakarta

Dia menegaskan, yang ditolak 59 negara adalah seluruh WNI. Bukan warga yang ber-KTP Jakarta.

Warga yang ber-KTP Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat juga ditolak.

Mantan komisaris salah satu BUMN ini juga menyindir seringnya Ruhut melontarkan ide untuk memecat Anies sebagai gubernur. Namun, ketika orang bersuara ganti presiden, dituding makar.

Elite Partai Demokrat, Andi Arief pun membela kebijakan Anies Baswedan. Ia menilai, kebijakan Anies Baswedan sudah tepat. Dia meminta semua pihak mengikuti langkah dan kebijakannya.

“Kawan-kawan sekalian, untuk penanganan Covid-19 di Jakarta, ikuti saja yang waras. Ikuti arahan Anies Baswedan,” ucap Andi Arif melalui twitternya, dikutip Sabtu 12 September 2020.

Baca Juga: PSBB Total DKI Jakarta, Aparat TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub 'Pagar Betis' Kawasan Puncak

Dia menilai, saat ini kasus aktif dalam 10 hari terakhir di Jakarta naik 48 persen. Dan kasus kematian naik 17 persen. Untuk itu, dia menilai langkah Anies tepat dengan melakukan PSBB.

“Apa yang anda lakukan sebagai pemimpin jika 10 hari terakhir ini kasus aktif naik 48%, dan 17% dari seluruh kematian sejak Maret, terjadinya di 10 hari terakhir. Bagi yang waras dukung langkah Anies Baswedan.” Ucap Andi Arief.

“Krisis ekonomi berkali-kali mampu atasi, krisis pandemi belum teruji,” Imbuhnya.

Baca Juga: Saat Penerapan PSBB Total di DKI Jakarta, Aparat TNI-Polri Bakal Razia Gedung Perkantoran

Andi Arief juga membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa statemen Anies Baswedan soal PSBB membuat pasar saham anjlok. Andi Arief menduga, modal asing telah lebih dulu keluar dari pasar modal Indonesia.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x