GALAMEDIA - Syekh Ali Jaber menduga pelaku yang menyerang dan menikam adalah orang yang sangat berani dan terlatih.
Ia pun menjelaskan analisanya terhadap pelaku yang disebut memiliki gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Kekuatan dan keberaniannya, mohon maaf, dia bukan orang yang gangguan jiwa, dia sangat sadar dan sangat berani bahkan sangat terlatih," kata Syekh Ali Jaber dalam konferensi persnya di Kota Bandar Lampung, Senin, 14 September 2020.
"Kalau kata terlatih, berarti ada orang di belakang, siapa? Wallahualam," tambah dia.
Baca Juga: Imam Masjid New York Ungkap Dugaan Aktor di Balik Serangan terhadap Syekh Ali Jaber
Setelah mengetahui pelaku seorang pemberani dan terlatih, ia pun akan membiarkan proses hukum berjalan. Bukan hanya karena dia pribadi, tapi untuk seluruh ulama, dai, habib di negeri Indonesia.
Tujuannya, lanjut Syekh Ali Jaber, supaya tidak lagi orang yang menjadi sasaran kepada mereka dan agama.
"Mohon maaf, kejadian serupa ini selama ini ulama kita terlalu ikhlas, karena ini musibah sudahlah ikhlaskan," tuturnya.
Syekh Ali Jaber juga berharap aparat kepolisian menjalankan tugasnya secara profesional.