Perekonomian Dunia Bakal Bergeser dari Amerika Serikat dan Eropa Jadi ke China Hingga Afrika Selatan

- 15 September 2020, 20:35 WIB
ilustrasi kota Beijing
ilustrasi kota Beijing //PIXABAY @pexels



GALAMEDIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai sumber dan potensi ekonomi global akan bergeser dari negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat ke China, India, dan sejumlah negara di bagian selatan, termasuk di dalamnya Afrika Selatan.

Dengan begitu, Indonesia harus bisa membaca peluang tersebut dan menyiapkan diri agar dapat menangkap sumbangan ekonomi dunia untuk meningkatkan perekonomian di dalam negeri.

"Kita lihat ekonomi dunia akan shifting (beralih) ke negara-negara selatan-selatan, seperti China, India. Memang kebanyakan negara Asia dibandingkan negara Eropa atau beberapa negara di Amerika. Afrika potensi juga, maka perdagangan south to south akan jadi meningkat," ujar Erick dalam webinar Transportasi Sehat Indonesia Maju, Selasa 15 September 2020.

Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Uang Negara, Menpan RB Tjahjo Kumolo Ajukan Pembubaran 13 Lembaga Negara

Sebetulnya, ia menilai Indonesia mampu mencuri peluang ekonomi dunia. Sebab, negara-negara yang diprediksi tumbuh pesat ekonominya adalah negara dengan penduduk kelas menengah/middle income class. Kelas penduduk ini sama dengan mayoritas kelas di Indonesia.

Ia optimistis produk-produk buatan dalam negeri yang utamanya diproduksi untuk menyasar pasar kelas menengah Indonesia cocok untuk kelas menengah negara-negara tersebut.

"Masing-masing ini middle income class. Ini kesempatan kita agar bisa menjajakan produk-produk kita, maritim, pertanian, perkebunan, seperti buah-buahan, dan lainnya," ungkapnya.

Di sisi lain, Indonesia punya keunggulan sumber daya alam yang melimpah sehingga akan banyak jenis produk yang bisa diekspor ke negara-negara tersebut. Hanya saja, ia mengingatkan ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bila ingin sukses menggarap pasar negara-negara tersebut.

Baca Juga: Bongkar Kebobrokan di Tubuh Pertamina, Ahok Dorong Kementrian BUMN Dibubarkan

Salah satunya melakukan hilirisasi. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya bisa mengekspor bahan mentah, namun juga produk olahan.

Erick pun mengklaim pemerintah sudah melakukan hilirisasi. Misalnya, dengan membangun industri baterai untuk kendaraan listrik. Hal ini dilakukan oleh BUMN melalui kerja sama dengan perusahaan asing.

"Misalnya, kami lakukan gasifikasi untuk batu bara agar tekan impor LPG. Kita terus jadi player (pemain) utama dalam isi baterai ke depannya," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x