Akhiri Permusuhan dengan Israel, Trump Yakin Raja Saudi dan Lima Negara Lain Susul Bahrain dan UAE

- 16 September 2020, 11:14 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Presiden Donald Trump menyebut fajar Timur Tengah baru mulai menyingsing menyusul penandatanganan kesepakatan diplomatik antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain di Gedung Putih, Washington, Rabu (16 September 2020).

Ia pun menyinggung kemungkinan Arab Saudi yang menentang pendirian negara Israel bakal bergabung dengan langkah yang tak sepenuhnya mendapat sambutan positif di banyak negara Arab tersebut.  

“Kami di sini siang ini untuk mengubah arah sejarah. Setelah beberapa dekade perpecahan dan konflik, kita menandai awal Timur Tengah yang baru. Berkat keberanian besar dari para pemimpin ketiga negara ini,” ujarnya di hadapan 800 undangan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, dalam kesempatan tersebut Trump membocorkan ada lima negara lain yang akan menyusul. Ia pun meyakini Arab Saudi akan mendukung langkah yang membuatnya dinominasikan para loyalis  sabagai penerima Nobel Prize Peace.

Kepada reporter Trump mengatakan banyak negara Arab yang menurutnya akan menormalisasi hubungan dengan Israel termasuk Arab Saudi yang sejauh ini mendukung rakyat Palestina dalam solusi yang adil dan komprehensif.

Arab Saudi hanya mendukung kesepakatan yang  memungkinkan rakyat Palestina mendirikan negara merdeka di wilayah perbatasan seperti dinyatakan dalam peta teritori tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Ini sesuai keputusan legitimasi internasional dan Arab Peace Initiative.

Sementara itu, Trump mengapresiasi penandatanganan yang dilakukan UAE dan Bahrain dengan disaksikan PM Benjamin Netanyahu. Menjawab wartawan, Trump yang melanjutkan agenda dengan kampanye di Philadelphia menyebut dirinya sudah berbicara dengan Raja Salman dari Kerajaan Saudi.

Arab Saudi yang merupakan  rumah bagi dua tempat paling suci Islam menentang keras pendirian negara Israel. “Aku sudah berbicara dengan Raja Arab Saudi. Kupikir mereka akan bergabung, aku yakin. Ini momen yang sangat besar dan bersejarah,” katanya.

Saudi nyaris tak menunjukkan reaksi terkait kesepakatan normalisasi UAE dan Bahrain dengan Israel. Kabinet resmi mengatakan pihaknya mendukung rakyat Palestina dan menginginkan solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Baca Juga: Penumpang Bus Ngeri, Dikira Gunakan Masker Funky ternyata Ular

Menanggapi kesepakatan UAE dan Bahrain, PM Israel Netanyahu mengatakan normalisasi akan membawa manfaat ekonomi dan mengakhiri konflik Arab-Israel.

“Perdamaian hari ini pada akhirnya akan meluas hingga mencakup negara-negara Arab lainnya. Dan pada akhirnya mengakhiri konflik Arab-Israel, untuk selamanya,” katanya.

Menteri Luar Negeri UAE Abdullah bin Zayed al-Nahyan mengatakan kesepakatan itu merupakan tanda perubahan yang terjadi di Timur Tengah. "Kami  menyaksikan perubahan di jantung Timur Tengah, perubahan yang akan mengirimkan harapan ke seluruh dunia," katanya.

Menandai kesepakatan perwakilan negara menandatangani empat salinan Abraham Accords dalam bahasa Inggris, Ibrani dan Arab.Perjanjian meliputi langkah baru hubungan diplomatik dan normalisasi penuh serta deklarasi perdamaian.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x