Prof. Pranoto Kembangkan Manfaat Gerabah Lempung Alofan untuk Pencegah Covid 19 

- 16 September 2020, 13:14 WIB
Ketua LPPM UNS, Prof. Dr. Okid Parama Astirin
Ketua LPPM UNS, Prof. Dr. Okid Parama Astirin /

GALAMEDIA - Pakar kimia dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Dr. Pranoto, tengah mengembangkan pemanfaatan lempung alofan atau tanah liat bahan baku gerabah, untuk mencegah penularan Covid 19.

Kegiatan pengembangan yang dibiayai Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kemendikbud tersebut, didasari pada penelitian sebelumnya yang membuktikan gerabah dari lempung alofan dapat membunuh virus dan bakferi patogen. 

Penelitian Prof. Pranoto tersebut, termasuk di antara 13 tim pelaksana riset konsorsium Covid 19 di UNS yang mendapat anggaran riset konsorsium LPDP untuk menghasilkan penangkal Covid 19.

Baca Juga: 8 Manfaat Daun Sirsak , Mulai dari Pencegah Kanker hingga Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Prof. Dr. Okid Parama Astirin, mengungkapkan, Rabu, 16 September 2020, di tengah pandemi Covid 19 semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UNS harus tetap jalan. Dalam mengantisipasi dampak dan perkembangan virus corona yang sampai saat ini belum teratasi, sejumlah peneliti LPPM UNS mendapatkan proyek yang dibiayai pemerintah melalui anggaran riset konsorsium Covid 19 tersebut. 

"Meskipun di tengah pandemi dan banyak kendala karena berbagai keterbatasan-keterbatasan, kegiatan penelitian di LPPM yang dibiayai dana internal UNS maupun dari sumber-sumber dana lembaga lain tetap berjalan. Bahkan, di tahun 2020 yang merupakan tahun pandemik ini, LPPM UNS mendapat dana penelitian tambahan dari LPDP Kemendikbud yang bernama anggaran riset konsorsium Covid 19 yang jumlahnya cukup besar," ujarnya. 

Baca Juga: Selalu Bawa Senjata Rakitan, Begal Ini Lumpuh Setelah Dilubangi Timah Panas Polisi

Pada tahap pertama dari dua tahap pelaksanaan riset konsorsium Covid 19 yang melibatkan sebanyak 13 tim peneliti LPPM UNS, menurut Ketua LPPM UNS itu, pihaknya memperoleh kucuran dana anggaran riset konsorsium mencapai senilai Rp 2,354 miliar. Konsentrasi riset konsorsium tersebut, adalah melakukan penelitian dan pengembangan produk yang terkait dengan upaya mengatasi penyebaran Covid 19 di masyarakat umum. 

"Para peneliti UNS yang dibiayai anggaran riset konsorsium, di antaranya untuk menghasilkan vaksin Covid 19 dan penangkal Covid 19. Di tengah pandemi ini, para peneliti tetap melakukan penelitian dengan tetap menggunakan protokol kesehatan," jelasnya. 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x