Dampak Pandemi Covid-19, Pengusaha Pabrik Tekstil  di Kabupaten Bandung Humarurung

- 16 September 2020, 13:29 WIB
/Engkos Kosasih/

Ia pun mengatakan, akibat pandemi Covid-19 ini, para pengusaha pun dihadapkan pada kondisi delimatis. "Sekarang ini, bahan baku benang siap produksi sudah tersedia hampir 200 ton yang tersimpan di gudang. Ketika bahan baku itu terus diproduksi, maka secara otomatis produksi akan terus menumpuk. Sementara barang belum bisa dipasarkan," katanya. 

Baca Juga: Selalu Bawa Senjata Rakitan, Begal Ini Lumpuh Setelah Dilubangi Timah Panas Polisi

Ia mengatakan, produksi barang atau kain untuk bahan pakaian itu  dalam sehari mencapai 30.000 yard dengan jumlah karyawan 200 orang. Dikatakannya, pihak perusahaan pun tidak bisa menghentikan produksi karena bahan baku sudah tersedia mencapai ratusan ton. 

"Kalau dibiarkan lama tersimpan bahan baku benang itu terus menumpuk di gudang akan cepat rusak. Makanya, kita memaksakan diri terus produksi dengan memanfaat bahan baku yang ada," katanya. 

Meski dihadapkan pada kendala pemasaran barang, ia mengatakan, hari kerja para buruh masih full 6 hari kerja, belum ada pengurangan. Sementara di tempat lain sudah mengurangi hari kerja antara 3-4 hari per minggunya. 

Baca Juga: Tilep Uang dan Dana Desa, Oknum Kades Nagarajaya Ciamis Terancam 20 Tahun Penjara

"Jika kondisi ekonomi terus terkendala pandemi Covid-19, tidak menutup kemungkinan pabrik akan berakhir sampai Desember 2020 mendatang, sambil menunggu bahan baku habis diproduksi. Soalnya, kalau pabrik terus produksi dan pemasaran terkendala, perusahaan pun akan sulit berkembang. Saat ini saja untuk membayar upah karyawan memanfaatkan uang yang tersedia," katanya. 

 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x