Deddy Corbuzier Ngaku Merinding, Syekh Ali Jaber Beberkan Insiden Penusukan Secara Detail

- 16 September 2020, 14:23 WIB
Gus Miftah, Syekh Ali Jaber, dan Deddy Corbuzier (Foto: Dok. Pribadi)
Gus Miftah, Syekh Ali Jaber, dan Deddy Corbuzier (Foto: Dok. Pribadi) /

GALAMEDIA - Deddy Corbuzier mengaku merinding saat menyaksikan video penusukan Syekh Ali Jaber saat mengisi tausiyah di Bandarlampung, Ahad 13 Agustus 2020.

Hal itu diungkapkannya dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier Rabu 16 September 2020.

Deddy menyatakan bagaimana bisa seorang penceramah seperti Syekh Ali Jaber menjadi incaran pelaku penusukan.

"Sebenarnya seperti apa sih kejadiannya. Kok bisa begitu," ujarnya.

Dalam video tersebut, Syekh Ali Jaber didampingi Gus Miftah pun menceritakan secara detail mengenai kejadiannya.

Baca Juga: Ngaku Darah Mendidih Tahu Syekh Ali Jaber Ditusuk, Ustadz Yahya Waloni Siap Pimpin Perangi Komunis

Namun Syekh Ali Jaber mengatakan tidak ingin tahu lebih dalam mengenai pelaku yang menusuknya.

Ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi ini mengaku menerima lapang dada peristiwa yang menimpanya, meskipun harus membuat lengannya mendapat luka yang cukup dalam akibat penusukan itu.

"Sampai detik ini saya enggak mencari tahu apa dia, dari mana asal usulnya, tidak pernah," kata Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber menyatakan ia tidak ingin membicarakan latar belakang pelaku, termasuk mengenai kabar kejiwaan pelaku yang sempat menuai pro dan kontra.

Baca Juga: Sekda DKI Jakarta Saefullah Meninggal Dunia Setelah Jalani Perawatan Akibat Terpapar Covid-19

Kendati demikian, Syekh Ali Jaber menyayangkan pernyataan tentang gangguan jiwa yang diidap pelaku yang sempat dilontarkan oleh kepolisian.

"Saya enggak mau cepat berbicara, cuma saya kemarin agak kecil hati ketika terlalu cepat memvonis itu (pelaku punya gangguan jiwa) apalagi pihak kepolisian yang berbicara. Makanya saya lihat, aparat kepolisian bersabarlah dahulu," ujar Syekh Ali Jaber.

Kalaupun nantinya pelaku memang benar memiliki gangguan jiwa, Syekh Ali Jaber melanjutkan, ia tetap akan menerima kenyataan tersebut.

Ia juga meminta agar peristiwa penusukan ini tidak dikaitkan dengan isu apapun. Ulama kondang ini lantas menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

Baca Juga: China Klaim Kapalnya Berhak Masuk Laut Natuna Setelah Menyatakan Siap Perangi Seluruh Negara ASEAN

"Ini kalau boleh dianggap, ini kasus saya. Saya anggap ini kejadian karena takdir Allah. Saya tidak mau dikaitkan dengan gerakan mana pun, politik, atau isu-isu apapun, saya tidak mau," jelas dia.

Ia tak menampik jika sejumlah pihak pernah membisikinya bahwa peristiwa tersebut berkaitan dengan gerakan atau isu tertentu. Namun Syekh Ali Jaber menolak mendengarkannya.

"Sampai ada yang bisikin saya, ini karena aliran ini. Tidak mau saya dengar. Anda bisa berbicara lebih baik? Kalau tidak bisa bicara lebih baik diam," kata ulama yang telah tinggal di Indonesia selama 12 tahun ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Syekh Ali Jaber diserang oleh seorang pemuda ketika sedang mengisi kajian di Halaman Masjid Falahuddin, Jalan Tamin, Tanjung Karang Barat Bandar Lampung, Ahad 13 September 2020.

Saat berceramah, Syekh Ali Jaber tiba-tiba didatangi seorang pemuda kurus dan menusuknya menggunakan sebilah pisau.

Sontak aksi pemuda itu membuat geger seiisi masjid, Syekh Ali Jaber tampak terkena tusukkan pisau di lengan kanan bagian atas. Aksi tersebut juga terekam kamera amatir dan viral di media sosial.

Setelah tertangkap, sang pelaku diketahui bernama Alpin Andria bin M Rudi, pemuda berumur 24 tahun.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x