GALAMEDIA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi buah bibir.
Terlebih setelah ia menyebut kata kadrun dalam sebuah video. Ahok berbicara di video itu terkait dengan kebobrokan sistem di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya PT Pertamina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang pernah berurusan dengan hukum itu menyebut jika dirinya menjadi Direktur Utama Pertamina, ada masyarakat yang tak senang dan rusuh.
Baca Juga: Pemilik PO Pelangi Jadi Tersangka Pengendali Peredaran Sabu Seberat 13 Kilogram
Dia mengistilahkan mereka itu sebagai kadrun (sering diasumsikan singkatan kadal gurun).
"Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi republik ini," tutur Ahok dikutip dari YouTube POIN, dipantau Kamis, 17 September 2020.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin angkat bicara mengenai hal itu. Menurut dia, Ahok sudah melontarkan ucapan rasis.
Novel pun meminta mantan narapidana penistaan agama tersebut untuk mengakhiri kegaduhan di negeri ini. "Negara ini sudah cukup dibuat gaduh oleh Ahok," tegas dia, dikutip dari wartaekonomi, Kamis, 17 September 2020.
Baca Juga: WHO Beberkan Fakta Baru Soal Covid-19, Satu dari Tujuh Infeksi Menyerang Petugas Kesehatan
Tak cuma itu, Novel uga meminta pemerintah tidak lagi memberi jabatan penting bagi orang yang membuat gaduh seperti halnya Ahok.