Banyak Impor, Ketahanan Pangan Singapura Justru Jauh Tinggalkan Indonesia

- 17 September 2020, 21:53 WIB
Ilustrasi: panen padi untuk ketahanan pangan.
Ilustrasi: panen padi untuk ketahanan pangan. /pixabay/keulefm

GALAMEDIA - Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University Dwi Andreas Santosa menyebutkan, Singapura menjadi negara yang menduduki peringkat teratas berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Global.

Singapura jaug mengalahkan Indonesia yang ada di peringkat 62.

Meski 90 persen pangan yang dikonsumsi masyarakat Singapura dipenuhi lewat impor, hal tersebut tidak membuktikan indeks ketahanan pangan suatu negara menjadi lemah.

"Singapura ini 90 persen pangan yang dikonsumsi masyarakatnya diimpor. Jadi ketahanan pangan tidak ada kaitannya dengan kapasitas produksi dalam negeri, pokoknya pangan tersedia," kata Dwi Andreas dalam webinar di Jakarta, Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Penutupan Jalan di Kota Bandung Direvisi, Begini Aturan Terbarunya

Dwi menjelaskan indeks ketahanan pangan Indonesia terus mengalami perbaikan, yakni dari peringkat 75 dari 113 negara pada 2015, menjadi peringkat 62 pada 2019.

Sejumlah faktor yang menyebabkan indeks ketahanan pangan tersebut meningkat yakni affordability atau kapasitas masyarakat untuk mengakses pangan, serta availability atau ketersediaan pangan.

Sementara aspek lain yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan peringkat indeks tersebut adalah quality atau kualitas dan safety atau keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Ingin Kuasai Harta, Pasangan Kekasih Pelaku Mutilasi di Kalibata City Terancam Hukuman Mati

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x