Lebih Banyak Mudharatnya, Ini Alasan PBNU Minta Pilkada 2020 Ditunda

- 21 September 2020, 10:58 WIB
Ketua PBNU Said Aqil Siroj. *
Ketua PBNU Said Aqil Siroj. * //Twitter/@saidaqil

GALAMEDIA - Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020, dinilai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, banyak mudharat alias cenderung menyebabkan keburukan. Sebab pilkada dilaksanakan di tengah situasi Pandemi Covid-19.

"Ya banyak mudharatnya," kata Said seperti dilansirkan rri.co.id, Senin 21 September 2020.

Dia mengungkapkan, keputusan PBNU yang meminta pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk menunda penyelenggaraan pilkada hingga berakhirnya proses tanggap darurat Covid-19, penuh dengan pertimbangan yang matang.

Baca Juga: Tsunami Setinggi 20 Meter Bisa Terjadi di Pantai Selatan Jabar, Begini Pemaparan Ahli dari ITB

"Pemikiran itu sudah lama, sekitar satu bulan, tapi masih memikirkan dan merenungkan. Tapi melihat tanda-tanda pandemi ini semakin meningkat, makanya kita keluarkan himbauan," jelasnya.

Menurut Said, melindungi kelangsungan hidup manusia dengan protokol kesehatan sangat penting dibandingkan memaksakan gelaran Pilkada 2020. "Masalah politik bisa ditunda, tapi keselamatan tidak bisa ditunda," tegasnya.

Baca Juga: Satu Akun Whatsapp Kedepan Bakal Bisa Digunakan pada 4 Perangkat Sekaligus

"Bukan berarti kita pesimis, dan nakutin, atau mendahului takdir Allah SWT, tidak sama sekali tidak. Tapi melihat tanda-tanda, fenomena, dan gejala semakin meningkat Pandemi ini. Dan beberapa kiyai sudah menjadi korban," tambahnya.

Karenanya, Said berharap agar anggaran Pilkada bisa direalokasi untuk penanganan wabah Covid-19 bagi masyarakat.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x