"Untuk memetakan kerentanan bencana itu, dalam pelaksanaan sosialisasi pun melibatkan para peserta dari perangkat desa, BPD, LPMD, para RW, karang taruna, Linmas, Polsek, Koramil, tokoh agama, tokoh masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Sadis, Tersangka Curanmor Ini Lumuri 17 Wajah Korbannya dengan Sambal Cabai
Wewen mengatakan, potensi kerentanan bencana di Desa Drawati itu, mulai dari ancaman bencana gerakan tanah, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan puting beliung.
"Berkaitan dengan kerentanan itu, masyarakat dibekali dengan pemetaan partisipatif supaya bisa mengenali daerahnya dulu dengan metode Participatory Rural Analysis (PRA)," ujarnya.