Sedikit Lagi! Kuota Kartu Prakerja Tinggal Tersisa 200 Ribu

- 21 September 2020, 20:20 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja.
Ilustrasi Kartu Prakerja. /Foto : prakerja.go.id

GALAMEDIA - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mencatat, kuota program Kartu Prakerja tersisa kurang lebih 200.000 peserta. Sisa kuota tersebut akan dibuka pada pendaftaran gelombang 10.

Direktur Operasi Kartu Prakerja Hengki Sihombing mengungkapkan dari gelombang 1-9 tercatat sudah sebanyak 5,48 juta orang yang sudah menjadi peserta program kartu prakerja.

"Kalu kita hitung serapan anggaran kartu prakerja batch [gelombang] 1 sampai 9, berarti penerima kartu prakerja sebanyak 5,48 juta. Kalau kita hitung, peserta ini akan kita berikan dana Rp 3,55 juta," ujar Hengki dalam sebuah acara di CNBC Indonesia TV, Senin 21 September 2020.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kekeuh Gelar Pilkada Serentak 2020, Mendagri Desak KPU Segera Revisi Aturan

Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran Kartu Prakerja senilai Rp 20 triliun dengan target 5,6 juta orang atau peserta.

Jika saat ini, jumlah peserta program kartu prakerja sebanyak 5,48 juta, ada sekira 200 ribu orang lagi yang bisa berkesempatan untuk menjadi peserta kartu prakerja.

"Berarti nanti kita di batch 10, kita bisa menerima sekitar 200.000 peserta," jelas Hengki.

Namun jika dihitung lebih detil lagi, maka sisa kuota yang akan dibuka pada gelombang 10 sekitar 120 ribu orang.

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Masa Kelam Bagi Guru Honorer di Indonesia, PGRI: Jauh dari Zaman SBY

Kemudian, apabila Komite Prakerja memutuskan untuk menarik peserta baru, yang berasal dari 180 ribu orang, yang sebelumnya merupakan peserta gelombang 1-4 yang ditarik kepesertaannya. Maka kemungkinan masih ada kuota kurang lebih 300 ribu peserta.

Seperti diketahui, ada 180 ribu peserta yang berasal dari gelombang 1-4 yang dicabut kepesertaannya, karena selama 30 hari sejak ditetapkan menjadi peserta kartu prakerja, ke-180 peserta tersebut tidak juga membeli pelatihan di 7 digital platform.

Kendati demikian, sampai saat ini Hengki masih menunggu arahan Komite Kartu Prakerja, apakah anggaran Rp 6,39 triliun yang sudah dikembalikan ke kas negara itu, apakah akan dipakai lagi untuk menarik 180 ribu peserta prakerja yang baru atau tidak.

Baca Juga: Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Ingatkan Presiden Jokowi Berpotensi Langgar Undang-undang

"Kita tinggal menunggu arahan Komite selanjutnya seperti apa. Jika memang arahnnya seperti itu [akan ada peserta baru 180 ribu orang], kita akan melakukan seperti itu, rekrutmen di batch 10 akan lebih dari 200 ribu peserta," jelas Hengki.

Dalam pelaksanaannya, setiap peserta mendapat total dana Rp 3,55 juta. Rinciannya, sebesar Rp 1 juta untuk biaya pelatihan, lalu insentif totalnya Rp 2,4 juta atau Rp 600 ribu per bulan diberikan selama 4 bulan, dan insentif survei pelatihan sebesar Rp 150.000.

"Kalau dihitung dari peserta batch 1 sampai 9 nanti, kita akan menerima 800 ribu [batch 9] sehingga total adalah 5,48 juta [peserta] dan dikalikan peserta itu mendapatkan Rp 3,55 juta, maka anggaran yang akan kita salurkan sekitar Rp 14,457 triliun," jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x