Network
GALAMEDIA - Dibuat 515 tahun lalu, meski belum selesai pahatan marmer Michelangelo yang kini berada di galeri seni London, Royal Academy ternyata bernilai tak kurang dari £100 juta atau hampir dua triliun, tepatnya Rp 1,9 triliun.
Pahatan belum jadi yang dikenal dengan Taddei Tondo tersebut merupakan ilustrasi bayi St. Yohanes Pembaptis dan bayi Kristus bersama Bunda Maria yang diukir antara tahun 1504 dan 1505.
Baca Juga: Siap-siap, Oppo Bakal Rilis Ponsel Baru Awal Bulan Depan
Taddei Tondo dihibahkan pada pihak galeri pada tahun 1829 untuk menginspirasi para siswa sekolah akademi setelah kematian pemiliknya, Lady Margaret Beaumont.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (22 September 2020) estimasi banderol untuk karya seniman Italia itu mengemuka setelah Royal Academy mengalami krisis keuangan akibat pandemi.
Guncangan finansial membuat galeri kemungkinan bakal merumahkan staf dan menghilangkan 150 posisi.
Namun kini muncul desakan agar Royal Acadey London mempertimbangkan untuk menjual satu-satunya patung marmer karya Michelangelo di Inggris.
Seorang akademisi yang menolak disebutkan namanya kepada The Observer mengakui opsi melepas Taddei Tondo.
“Penjualan Tondo telah dibahas. Ini memang sangat berharga tapi dapat menyelamatkan pekerjaan dan membebaskan galeri dari bencana finansial."
Baca Juga: Lima Alasan Pentingnya Mempelajari Geografi
Selama ini nilai finansial Taddei Tondo menjadi rahasia yang dijaga ketat. Tapi tahun 2017 The Art Newspaper mengklaim peminat setidaknya harus menyiapkan setidaknya Rp 1,9 triliun jika menginginkannya.
Kabarnya sejumlah pihak dari Royal Academy mendukung saran kontroversial tersebut. Meski demikian penolakan datang dari Presiden Galeri Rebecca Salter.
Tak sedikit pula dewan eksekutif yang dibuat “ngeri” dengan gagasan menjual karya yang begitu ikonik.
Namun pembahasan mengenai opsi melepas Taddei Tondo tak lantas hilang. Rapat umum tahunan virtual minggu ini akan ikut membahasnya.
Sementara itu juru bicara Royal Academy menegaskan pihaknya tidak berniat menjual koleksi apa pun.
Hmm..***
