GALAMEDIA - Sebuah video promosi makanan khas Sunda, odading oleh Ade Londoh dengan kata-kata kasar goblog dan anjing ternyata mendapat reaksi negatif. Salah satunya dari Dewan kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) mengecam promosi dengan menggunakan kata-kata g*** dan a***.
Menurut Ketua DKKG, Irwan Hendarsyah yang akrab disapa Jiwan bahwa kata g*** dan a*** dalam mempromosikan makanan odading makin viral setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendaulat Ade Londoh sebagai Duta Promosi Kuliner UMKM Jawa Barat. Dalam bahasa Sunda kata g*** dan a*** merupakan ungkapan menghardik dan memaki orang, sehingga dinilai sebuah kata yang tak pantas.
Baca Juga: Pangdam III Siliwangi : Kebutihan Darah Cukup Tinggi, Terutama Dimasa Pandemi Covid-19
"Promosinya memang bagus tapi kata g*** dan a*** sudah merusak budaya lisan dan menjatuhkan orang Sunda, dengan hilangnya budaya santun, " ujarnya, Selasa 22 September 2020.
Kata g*** dan a*** sangat bertentangan dengan Undang-Undang RI nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana di dalamnya tertuang tentang tradisi lisan. Viralnya konten promosi odading tersebut jelas sudah merusak budaya Sunda yang santun.
"Saat ini kata g*** dan a*** sudah lumrah menjadi lelucon, padahal para orang tua bersusah payah mendidik buah hatinya agar menghindari kara g*** dan a***" ungkap Irwan.
Baca Juga: Jadwal Acara INDOSIAR-SCTV, Rabu 23 September 2020: UEFA Champions League dan Liga Dangdut Indonesia
Sementara salah seorang orang tua, Remon (40) warga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, menyebutkan konten video itu sudah merusak bahasa anak-anak. Dimana anaknya yang berusia empat tahun kerap menirukan konten video promosi odading.
"Gara-gara promosi odading, anak saya kerap bilang g*** dan a***, padahal sebelum tidak pernah," katanya.