Ade Londoh Viral dengan Ucapan Kasar saat Promosikan Odading, Merusak dan Menjatuhkan Orang Sunda

- 22 September 2020, 20:56 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengunjungi Odading Mang Oleh sekaligus bertemu Ade Londok, di Jalan Baranang Siang, Kosambi, Kota Bandung, Rabu 16 September 2000. (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengunjungi Odading Mang Oleh sekaligus bertemu Ade Londok, di Jalan Baranang Siang, Kosambi, Kota Bandung, Rabu 16 September 2000. (Foto: Pipin/Humas Jabar) /

GALAMEDIA - Sebuah video promosi makanan khas Sunda, odading oleh Ade Londoh dengan kata-kata kasar goblog dan anjing ternyata mendapat reaksi negatif. Salah satunya dari Dewan kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) mengecam promosi dengan menggunakan kata-kata g*** dan a***.

Menurut Ketua DKKG, Irwan Hendarsyah yang akrab disapa Jiwan bahwa kata g*** dan a*** dalam mempromosikan makanan odading makin viral setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendaulat Ade Londoh sebagai Duta Promosi Kuliner UMKM Jawa Barat. Dalam bahasa Sunda kata g*** dan a*** merupakan ungkapan menghardik dan memaki orang, sehingga dinilai sebuah kata yang tak pantas.

Baca Juga: Pangdam III Siliwangi : Kebutihan Darah Cukup Tinggi, Terutama Dimasa Pandemi Covid-19

"Promosinya memang bagus tapi kata g*** dan a*** sudah merusak budaya lisan dan menjatuhkan orang Sunda, dengan hilangnya budaya santun, " ujarnya, Selasa 22 September 2020.

Kata g*** dan a*** sangat bertentangan dengan Undang-Undang RI nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana di dalamnya tertuang tentang tradisi lisan. Viralnya konten promosi odading tersebut jelas sudah merusak budaya Sunda yang santun.

"Saat ini kata g*** dan a*** sudah lumrah menjadi lelucon, padahal para orang tua bersusah payah mendidik buah hatinya agar menghindari kara g*** dan a***" ungkap Irwan.

Baca Juga: Jadwal Acara INDOSIAR-SCTV, Rabu 23 September 2020: UEFA Champions League dan Liga Dangdut Indonesia

Sementara salah seorang orang tua, Remon (40) warga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, menyebutkan konten video itu sudah merusak bahasa anak-anak. Dimana anaknya yang berusia empat tahun kerap menirukan konten video promosi odading.

"Gara-gara promosi odading, anak saya kerap bilang g*** dan a***, padahal sebelum tidak pernah," katanya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x