Swedia Was-was, Kapal Perang Rusia Bergiliran dengan Denmark Masuki Perairan Wilayahnya

- 24 September 2020, 16:04 WIB
Kapal perang Rusia memasuki wilayah Swedia./NY Times
Kapal perang Rusia memasuki wilayah Swedia./NY Times /

GALAMEDIA - Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist menyebut pelanggaran "tidak dapat diterima", dugaan gangguan Rusia terjadi pada 14 September di dekat Gothenburg dan berlangsung selama 11 menit.

Angkatan Bersenjata Swedia menyebut dua kapal Rusia telah memasuki perairan teritorial Swedia tanpa izin.

Gangguan pertama diduga terjadi di barat daya Gothenburg pada 14 September. Dua korvet Rusia, menurut harian Dagens Nyheter, diidentifikasi sebagai milik kelas Steregushchiy dan kelas Gremyashchiy yang lebih modern, masing-masing dengan panjang 105 dan 106 meter.

Secara keseluruhan, dugaan gangguan itu berlangsung selama 11 menit.

“Mereka dihubungi lewat radio dan pada akhirnya mereka menjawab balik dan kemudian meninggalkan perairan Swedia."

Baca Juga: [Update] Korban Meninggal Akibat Covid-19 Tembus Angka 10.000 Orang, Kasus Positif Bertambah 4.634

"Ini adalah pelanggaran dan kemudian kita harus bereaksi dan memberi sinyal. Perwakilan Rusia telah dipanggil. Ini tentu saja merupakan kejahatan dan pelanggaran Swedia dan sama sekali tidak dapat diterima,” Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan kepada penyiar nasional SVT dikutip Kamis 24 September 2020.

Dua hari kemudian, pada 16 September, sebuah kapal Denmark lewat di kawasan yang sama tanpa izin.

Kedua insiden tersebut telah dilaporkan ke Kantor Pemerintah sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima, Kementrian Pertahanan Swedia dalam siaran pers.

Baca Juga: Gara-gara Nikahkan Suaminya, Seorang Perempuan Nekat Hantam Imam Masjid dengan Balok saat Bersujud

Jonas Kjellén, analis kebijakan keamanan di Badan Riset Pertahanan Swedia, menyebut kapal perang Rusia "top of the line", menekankan bahwa mereka adalah yang paling maju di Laut Baltik di kelas itu.

Ia mengatakan, sulit untuk menilai apakah itu pelanggaran yang disengaja, ujian, atau provokasi, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa itu adalah kesalahan.

Reporter Göteborgs-Posten, Jan Höglund menyebut insiden itu sebagai "kemunduran ke era Perang Dingin".

Tuduhan ini muncul menyusul insiden Rabu di Selat Øresund antara Denmark dan Swedia, di mana fregat Rusia bertabrakan dengan kapal kontainer bernama Ice Rose dalam kabut tebal.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020 Beban Berat Bagi Tenaga Kesehatan, IDI Minta Pelanggar Disanksi Berat

Tidak ada kebocoran oli dan tidak ada anggota awak yang terluka. Armada Baltik Rusia mengatakan insiden itu terjadi dalam jarak pandang yang rendah dan kapal Rusia telah merusak lambungnya di atas garis air dan kembali ke pangkalannya.

Hubungan antara Rusia dan Swedia telah agak tegang dalam beberapa tahun terakhir, paling tidak menyusul penyatuan kembali Krimea dengan Rusia, yang oleh Swedia dicela sebagai "aneksasi" dan digunakan sebagai "bukti" dugaan agresi Rusia.

Sejak 2014, "Ancaman Rusia" telah muncul secara teratur dalam laporan militer dan pidato politik sebagai dalih untuk meningkatkan alokasi pertahanan.

Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya

Tahun lalu, pemerintah Swedia mencapai kesepakatan "bersejarah" untuk setiap tahun meningkatkan alokasi pertahanan sebesar SEK 5 miliar (550 juta dolar AS) antara tahun 2022 dan 2025.

Untuk membiayai kenaikan raksasa ini, pajak baru telah dikeluarkan, termasuk pajak bank dan pajak atas alkohol dan tembakau.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x