GALAMEDIA - Mengomentari pemilu Amerika Serikat dengan secara implisit mendukung salah satu kandidat, The Sussex disebut staf senior istana melanggar kesepakatan Megxit dengan Ratu.
Tak itu saja, staf lainnya menyebut apa yang dilakukan Harry sangat berisiko pada netralitas monarki. Dikatakan juga apa yang dilakukan Harry terbilang mempermalukan Ratu. Pasalnya ia memahami aturan main istana.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (27 September 2020) komentar Harry dan Meghan lebih jauh dapat mempertaruhkan hubungan mereka dengan monarki.
Kini pejabat senior istana tengah mendiskusikan cara terbaik untuk menjauh dari pasangan bangsawan yang menetap di California tersebut.
Dalam pesannya, Harry dan Meghan meminta warga Amerika menolak ujaran kebencian, informasi yang keliru, dan negativitas medsos dalam pemilihan terpenting Pegeri Paman Sam.
Komentar The Sussex dalam publikasi daftar orang paling berpengaruh 2020 versi TIME itu, secara luas ditafsirkan sebagai serangan terhadap presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Bollywood Geger, Ikut Ungkap Kartel Narkoba Artis Berbayaran Tertinggi Deepika Padukone Diinterogasi
Anggota keluarga kerajaan sesuai protokol diharuskan netral secara politik. Dan sesuai kesepakatan Sandringham yang disetujui pada Maret lalu ketika The Sussex mundur, Harry dan Meghan bersumpah akan menjunjung nilai-nilai monarki.
Kini menyusul komentar berani Harry dan Meghan, lebih dari dua pertiga warga Inggris menilai keduanya melanggar janji dan istana pantas mencabut gelar bangsawan The Sussex.
Polling majalah Tatler menunjukkan mayoritas responden menyebut Meghan tidak seharusnya mengomentari politik AS. Data yang dikumpulkan konsultan penelitian Savanta Comres menyurvei 4.174 orang dewasa Inggris.
Hasilnya 68 persen setuju jika Harry dan Meghan sudah sejarusnya melepas gelar Duke dan Duchess of Sussex setelah mereka mundur dari kehidupan kerajaan dan pindah ke AS.***