GALAMEDIA - Trending di Tanah Air setelah menuding Indonesia atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masyarakat Papua di forum internasional PBB, negara kepulauan Pasifik, Vanuatu mendadak ramai di media.
Diplomat Indonesia sendiri menyebut tudingan Vanuatu sangat tidak berdasar dan menuntut mereka berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tanah Air seperti disampaikan diplomat muda Silvany Austin Pasaribu dalam rilis PJTRI, Minggu (27 September 2020).
Lalu seperti apa sebenarnya negara yang “kecil-kecil galak” ini? Ternyata meski dinyatakan sebagai negara paling berbahaya, Vanuatu juga tempat yang paling bahagia bahkan sehat.
Baca Juga: Viral Karena Keberaniannya Pukul Telak Vanuatu, Ini Sosok Silvany Austin
Dikutip Galamedia dari yts.vu, untuk kebencanaan alias bencana alam, Vanuatu menjadi negara yang paling berisiko tersapu bencana atau berbahaya.
Laporan World Risk dari Universitas PBB untuk Lingkungan dan Keamanan Manusia menetapkan persentase risiko untuk total 173 negara.
Berdasarkan kemungkinan mengalami gempa bumi, badai, banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut Vanuatu menduduki peringkat teratas dengan 36,43 persen. Disusul Tonga, Filipina, Guatemala, dan Bangladesh.
Baca Juga: Cinta yang Bikin Bergidik, Tak Kuasa Membunuh Perempuan Ini Dipaksa Memutilasi Selingkuhan Sendiri
Tapi di sisi lain, Happy Planet Index sempat menempatkan Vanuatu sebagai negara paling bahagia di dunia. Tepatnya di posisi empat. Di luar itu dari segi kesehatan negara kepulauan Vanuatu termasuk satu dari 10 negara paling bebas tembakau di dunia.
Demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa tahun lalu. Tak itu saja, pihak berwenang pun bertekad melarang makanan impor sebagai upaya menangkal potensi masalah kesehatan.
Provinsi Torba dengan populasi di bawah 10.000 jiwa dan mayoritas petani misalnya berniat menerbitkan undang-undang yang melarang semua makanan asing dengan target menjadi wilayah yang sepenuhnya organik.***