GALAMEDIA - Kampung Kamojang Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung sasat ini terkenal sebagai penghasil kopi yang diberinama asli kopi kamojang arabika (Akkar).
Salah seorang warga yang aktif mengolah biji kopi asli Ibun itu adalah H. Undang. Dengan kondisi fisik sudah lanjut usia, H. Undang masih produktif dan mengembangkan usaha kopi di kawasan Kampung Kamojang. Ia bisa meracik kopi sendiri untuk disuguhkan kepada tamu yang hadir dan menemuinya.
"Bisnis kopi sesuatu yang sangat menguntungkan. Setiap hari ada saja warga yang datang untuk membeli kopi yang sudah dikemas dan siap seduh," kata pengusaha kopi setempat, Undang kepada galamedia di tempat pengolahan kopi Akkar di Kamojang, Selasa 29 September 2020.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Gatal Telinga, Ketahui Penyebab dan Begini Cara Mengatasinya
Menurut Undang, bisnis kopi dinilai menguntungkan, karena setiap hari para penggemar minum kopi semakin banyak. Baik dari kalangan muda maupun tua, bahkan minum kopi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
"Bagi penikmat kopi, disaat pandemi Covid-19 tak berhenti minum kopi. Walaupun cafe banyak yang tutup karena pandemi, yang namanya penggemar kopi tetap bisa minum kopi di rumah," kata Undang.
Melihat penikmat kopi semakin banyak, masa depan bisnis kopi pun diprediksi semakin cerah dan menjanjikan. "Bisnis kopi, masa depannya bisa semakin maju. Di masa corona ini, bisnis kopi tetap berjalan. Walaupun tingkat penurun dalam pemasarannya mencapai 30 persen, jadi 70 persen pemasaran kopi masih terbilang bagus," tutur Undang.
Baca Juga: Dikawal Polisi Israel, Penghuni Yahudi Maksa Masuk Masjid Al Aqsa Walaupun Sudah Dilarang
Apalagi dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini, sejumlah cafe sudah mulai kembali buka. "Alhamdulillah bagi saya, bisnis kopi sangat menguntungkan. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, pemasaran kopi ke Yogyakarta bisa empat sampai lima kali sebulan dalam pengirimannya. Setiap satu kali pengiriman sebanyak rata-rata 2 kwintal," katanya.