Rumah Sakit Penuh, Isolasi Pasien Covid-19 Terpaksa di Rusunawa

- 29 September 2020, 19:03 WIB
bangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya.
bangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya. /



GALAMEDIA - Terus meningkatnya pasien yang terpapar covid 19 di Kota Tasikmalaya, menjadikan seluruh ruang isolasi baik di Rumah Sakit milik pemerintah maupun Rumah Sakit swasta, penuh bahkan over load.

Dari hasil pendataan pada Senin, 28 September 2020, sampai pukul 20.00 WIB malam, ada peningkatan dalam sehari mencapai 33 kasus pasien terkonfirmasi positif corona.

Jadi total pasien terkonfimasi hingga Selasa, 29 September 2020 pagi, jumlah akumulasi kasus terkonfirmasi Covid di Kota Tasikmalaya mencapai 145 kasus, dengan jumlah yang masih dirawat di ruang isolasi sebanyak 78 pasien.

Baca Juga: Positif Covid di Indonesia Jadi 282.724 Orang, Kampanye Pilkada Masih Mengundang Kerumunan

"RS DR Soekardjo sudah oeverload dan beberapa rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya, telah terisi penuh. Maka kami berupaya untuk mencari gedung alternatif untuk ruang isolasi pasien covid 19," kata Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman kepada wartawan, Selasa, 29 September 2020.

Mengetahui ruangan isolasi kurang, kata Budi, Pemerintah Kota Tasikmalaya mengoperasikan kembali bangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya.

"Proses tracing dihentikan dulu sementara, saat ini kita lebih fokus dulu untuk proses penjemputan 33 pasien positif ke ruang darurat di Rusunawa UNSIL. Rusunawa itu dioperasikan sebagai pusat penampungan pasien corona dimana akan terus mengalami peningkatan," katanya.

Baca Juga: Karier Militer Cemerlang, Ini Harta Kekayaan Gatot Nurmantyo

Menurutnya, prediksi kondisi saat ini di Kota Tasikmalaya karena tracing dan swab masih berlanjut, ruangan alternatif Rusunawa UNSIL pun diduga akan langsung penuh.

Pasalnya ruangan tersebut hanya mampu menampung pasien terkonfirmasi yang akan dirawat karena kapasitasnya hanya sekitar 50 pasien.

"Ruangan rusunawa dipastikan akan langsung penuh. Sehingga kami harus mencari alternatif lain, karena dikhawatirkan pasien akan terus bertambah," katanya.

Baca Juga: Vanuatu Hasut Negara Lain Soal Papua, DPR RI: Harusnya Diberi Sanksi Tegas oleh PBB

Dikatakan Budi, untuk pasien terkonfirmasi positif paling banyak saat ini berasal dari klaster pesantren atau pendidikan. Selain itu klaster keluarga dan klaster perjalanan yang sampai saat ini masih dalam proses tracing.

Pada gelombang kedua pandemi covid 19 ini, diharapkan dengan semakin bertambahnya pasien covid 19 warga Kota Tasikmalaya lebih peduli dan sadar akan bahaya virus corona ini sehingga mau mentaati protokol kesehatan.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x