Menyedihkan, Wanita Ini Ditolak Rumah Sakit hingga Bayi Kembar dalam Kandungannya Meninggal Dunia

- 29 September 2020, 19:20 WIB
Ilustrasi bayi meninggal dunia.
Ilustrasi bayi meninggal dunia. //*BBC



GALAMEDIA - Kenyataan pahit harus dialami Shehla Thasni. Wanita berusia 20 tahun asal distrik Kerala India ini harus rela kehilangan bayi kembarnya yang sudah mau dilahirkan gara-gara ditolak berkali-kali oleh pihak rumah sakit yang sedang menangani pasien Covid-19.

Shehla Thasni dibawa ke tiga rumah sakit yang berbeda pada hari Sabtu, 26 September 2020 kemarin. Hal ini diakibatkan ia mengeluh mengalami rasa sakit jelang kehadiran dua anak kembar buah hatinya.

Sayangnya saat itu, tidak ada rumah sakit yang mau menerima proses persalinan dari Shehla Thasni.

Baca Juga: DPR: Eksistensi Media Jangan Sampai Tergerus Sosmed, Pemerintah Harus Turun Tangan

Mereka mengaku bahwa pelayanan rumah sakit saat itu dipenuhi oleh para pasien pandemi Covid-19.

Pasangan itu pertama kali mencari perawatan di Rumah Sakit Manjeri Medical College (MCH) sekitar jam 4 pagi pada hari Minggu.

Namun otoritas rumah sakit secara tegas menolak persalinan karena fasilitas mereka hanya bisa merawat pasien Covid-19.

Baca Juga: Akurat Menurut Sains, Waspadai Makhluk Ini karena Beri Tanda Datangnya Gempa dan Tsunami

Pasangan Shehla pun kemudian pergi lagi ke satu Rumah Sakit di kota Kottapparamba dimana ginekolog yang seharusnya bertugas juga dinyatakan tidak ada.

Putus asa, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Times, mereka pun ke Rumah Sakit Omassery sebagai pilihan terakhir.

Namun penolakan kembali dialami oleh pasutri ini karena pihak rumah sakit menyatakan mereka memerlukan surat hasil tes negatif dari pasien sebelum bisa melaksanakan persalinan.

Baca Juga: Karier Militer Cemerlang, Ini Harta Kekayaan Gatot Nurmantyo

Setelah itu, Shehla dibawa ke rumah sakit KMCT di Mukkam dan kemudian ke perguruan tinggi kedokteran Kozhikode.

Dia hanya menemukan fakta bahwa dua bayi kembar yang tengah dikandungnya tersebut harus meninggal karena penanganan yang terlalu lama.

Sang suami pun menjelaskan bahwa penanganan di rumah sakit terakhir yang merawat istrinya juga sedemikian parah.

Baca Juga: Liga 1 Diundur, Bos Persib Bandung Hanya Bisa Pasrah

"Saya membawa istri saya Shehla ke perguruan tinggi kedokteran Manjeri dengan rasa sakit yang parah sekitar pukul 04.30 pada hari Sabtu.

"Tapi setelah pergi ke beberapa rumah sakit akhirnya dia mendapat perawatan baru sekitar pukul 18.30. ” tutur sang suami Mohammed Sheriff.

Sheriff menyanyangkan protokol kesehatan di India yang tidak cepat tanggap dalam menangani proses persalinan yang seharusnya terjadi.

Baca Juga: Yana Mulyana Pakai Harley Davidson, Mang Oded Lebih Pilih Vespa

"Di dua tempat ini (rumah sakit), mereka mewajibkan sertifikat negatif COVID-19. Bagaimana mungkin untuk menghasilkan sertifikat negatif COVID itu juga dengan tes RT-PCR dilakukan ketika hasilnya sendiri memakan waktu 24 jam," ujarnya.

Melihat apa yang dialami oleh pasangan Shehla dan Sheriff, pihak Pemerintah India mengaku tidak akan diam saja.

Menteri Kesehatan di negara Bagian KK Shailaja meminta agar pihaknya segera melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.*** (Alza Ahdira/pikiran-rakyat.com)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x