GALAMEDIA - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendapat penolakan di hampir seluruh wilayah Tanah Air.
Tak cuma ditolak, KAMI juga bahkan dituding hendak melakukan aksi makar. Meski begitu, Presidium KAMI terus melakukan pembentukan pengurusnya.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra), Fadhli Harahab ikut angkat bicara mengenai kondisi tersebut.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 9,0 Berpotensi Terjadi di Selatan Jawa?
Menurut dia, penolakan terhadap KAMI menjadi seperti berkah karena membuat mereka lebih besar dan solid.
"Ada aksi ada reaksi logika sederhananya begitu, ketika mereka (KAMI) deklarasi ada reaksi penolakan. Benturan inilah yang membuat kelompok ini solid dan semakin besar," tutur Fadhli, Rabu, 30 September 2020.
Baca Juga: Golkar Ajak Kaum Milenial di Kota Bandung Bentengi Diri dari Paham Komunis
Fadhli juga menilai, benturan-benturan itu bukan tidak mungkin akan dimanfaatkan oleh kelompok KAMI untuk merebut simpati masyarakat.
Alumni UIN Jakarta ini mengungkit soal kemungkinan dimainkannya strategi playing victim (korban) oleh pihak KAMI.