Pendemo Gatot Nurmantyo Kocar-kacir, Dandim Berpangkat Kolonel Berani Melawan Jenderal Purnawirawan

- 1 Oktober 2020, 06:03 WIB
Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel inf Ucu Yustia.
Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel inf Ucu Yustia. /Video Capture/



GALAMEDIA - Kedatangan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo di Taman Makam Pahlawan Nasional Umum Kalibata diprotes ratusan pendemo, Rabu 30 September 2020.

Namun mereka akhirnya kocar-kacir usai didatangi oleh sejumlah ormas yang turut serta dalam kegiatan tabur bunga di makam pahlawan revolusi.

Demonstrans sudah berorasi sebelum Gatot Nurmantyo datang. Mereka sebelumnya didiamkan oleh para pendukung Gatot selama berjam-jam sebelum akhirnya pendemo pergi.

Namun, para pendemo kembali ke depan kawasan TMP Kalibata dan berorasi sesaat setelah Gatot Nurmantyo meninggalkan lokasi.

 Sejumlah ormas yang berkumpul di lokasi, seperti Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI) dan ormas lain lalu mendekat ke arah kerumunan demo.

Orator yang sebelumnya menggebu-gebu 'menyerang' Gatot dan pendukungnya sekejap mematung. Mereka terlihat panik.

Baca Juga: Denny Siregar: Muslim Jaman Now Shalat di Jalan, Nonton Film G30S PKI di Masjid

Sementara aparat keamanan masih berupaya mencegah puluhan anggota FKPPI dan ormas lain menyerang pendemo.

Beberapa mobil pendemo putar arah, bermaksud meninggalkan lokasi ke arah Cililitan. Namun, dua mobil pendemo terlanjur terjebak masaa.

Massa mencoba menyerang puluhan pendemo yang ada di dalam mikrolet tersebut. Wajah-wajah pendemo berusia remaja itu terlihat kecut.

Baca Juga: Tinggalkan Dolar AS, China dan Indonesia Sepakat Gunakan Yuan dan Rupiah

Saat massa dicegah TNI, remaja yang ada di dalam mikrolet kabur tunggang langgang ke arah Cililitan. Sementara, mikrolet yang mereka gunakan mengalami sejumlah kerusakan.

Aksi tabur bunga

Kedatangan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bersama rekannya yang tergabung dalam Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara ke Taman Makam Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu 30 September 2020 adalah untuk melakukan tabur bunga dan doa bersama untuk pahlawan revolusi.

Kawasan TMPNU Kalibata dijaga ketat oleh personil TNI dan kepolisian. Bahkan, Gatot dan sejumlah purnawirawan sempat bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel inf Ucu Yustia ketika hendak masuk ke area makam.

"Ini di makam pahlawan ya, anda punya Sapta Marga sumpah prajurit, anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30 S PKI," ujar Gatot kepada dandim.

Dandim menegaskan, dia hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan.

"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.

Baca Juga: Gempa Besar Picu Tsunami 20 meter di Selatan Jawa, Menristek: Kita Harus Tetap Siaga!

Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.

Sekitar 20 menit Gatot nyekar ke makam para pahlawan pada momentum yang mereka sebut sebagai aksi mengenang pemberontakan Gerakan 30 Sepember PKI.

Laksanama Madya (Purn) Suharto selaku Ketua Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara yang sedang membacakan pernyataan sikap di depan sejumlah ormas juga sempat dicegah oleh Dandim.

Dandim mencoba merebut kertas yang berisi pernyataan sikap P2KN sehingga sempat menimbulkan kericuhan kecil.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Laksdya Suharto menerangkan, P2KN terdiri dari para purnawirawan baik Pati, Pamen Pama dan Bintara Tamtama, akan berkomitmen menjaga kedaulatan bangsa dan berjalan seiringan bersama masyarakat.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x