GALAMEDIA - Pers di seluruh dunia menilai Amerika Serikat sebagai bahan tertawaan, menyusul debat sengit Presiden Donald Trump dengan capres Partai Demokrat Joe Biden yang berlangsung chaos, Rabu kemarin.
Dalam debat panas berdurasi 90 menit tersebut, Trump melibas Biden dengan interupsi berulang dan melontarkan berbagai penghinaan hingga moderator Chris Wallace pun gagal “menertibkan” debat di tengah kekacauan.
Baca Juga: Hati-hati Stres di Rumah Bikin Makan Berlebih, Ini Cara Mengatasinya Agar Terhindar dari Obesitas
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (1 Oktober 2020) menanggapi debat yang memalukan itu pers di berbagai negara menanggapi dengan beragam headline. Seperti apa? Berikut di antaranya:
The Guardian, Inggris
The Guardian mengecam debat capres AS dengan menyebutnya sebagai penghinaan nasional yang membuat seluruh dunia dan sejarawan di masa depan menangisinya.
The Guardian lebih jauh menyatakan jika Trump kembali memenangkan pemilihan ulang November ini, maka kemenangannya akan menjadi baris pertama dalam obituari atau pesan kematian Amerika.
Der Spiegel, Jerman
Majalah berita Der Spiegel dengan lugas menyamakan debat Trump-Biden dengan lelucon yang juga menjadi titik rendah Amerika. Intinya, memalukan negara.
Penulis Markus Feldenkirchen mengecam kedua kandidat, Trump dan Biden yang berusia di atas 70-an tapi bertingkah layaknya balita yang sedang
bertengkar. Khusus Trump, mantan pengusaha real estate itu dianggap sangat tidak sopan selain tidak bermartabat.
El Pais, Spanyol
Surat kabar Spanyol tak ketinggalan mengomentari debat capres AS dengan menyebutnya tontonan sirkus politik yang paling kacau dalam sejarah televisi Amerika.
Le Monde, Prancis
Surat kabar Prancis menyebut debat Trump-Biden ibarat bencana badai yang mengerikan. Trump pun disebut sebagai “tukang bully” yang hanya berusaha untuk memancing sisi buruk lawan.
Corriere Della Sera, Italia
Outlet media Italia menyasar Trump dengan mengatakannya bak presiden yang paling tidak bersikap layaknya pemimpin negara. Trump hanya bisa melontarkan serangan verbal ke segala arah setiap kali dikonfrontasi.
Sydney Morning Herald, Australia
Surat kabar Negeri Kanguru mengecam demokrasi ala Amerika Serikat secara keseluruhan setelah debat yang kacau dengan kesimpulan, "Banyak yang kini bertanya-tanya apakah kekacauan pada debat tersebut menggambarkan persoalan yang lebih mendasar dari kondisi demokrasi Amerika."
Times of India, India