Cari Pelaku Grafiti Anti-Kim Jong Un, Korea Utara Periksa Tulisan Tangan Semua Warga

- 1 Oktober 2020, 16:05 WIB
KIM Jong Un. (Reuters)
KIM Jong Un. (Reuters) /KCNA via Reuters/

GALAMEDIA - Sebuah kota di Korea Utara memeriksa tulisan tangan seluruh warga untuk menemukan pelaku grafiti anti-pemerintah yang didapati pada sebuah pagar.

Pesan grafiri tadi muncul awal bulan ini di sekitar pasar di Unsan,  Pyongan, kawasan sebelah utara ibu kota Pyongyang.

Grafiti berbunyi, “Turunkan pejabat partai yang hidup sejahtera dengan mengeksploitasi rakyat.”

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (1 Oktober 2020) pihak berwenang percaya grafiti tersebut merupakan kritik langsung terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang juga dianggap sebagai Martabat Tertinggi negara.

Grafiti muncul menjelang peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh Korea yang berkuasa pada Oktober 1945.

Sejak kemunculan grafiti tersebut petugas khusus diturunkan untuk memeriksa tulisan tangan orang dewasa hingga anak-anak.

Mulai dari yang menulis  dengan tangan kanan hingga mereka yang kidal. Semua dilakukan untuk menemukan otak di balik grafiti mengejutkan tersebut.

Baca Juga: Wajib Dicoba, Ini Resep dan Cara Membuat Lemon Squash Selasih yang Sehat dan Segar

Seorang warga Pyongan yang tidak ingin disebutkan namanya kepada RFA's Korean Service mengatakan aksi grafiti dianggap sebagai 'upaya kudeta'.

“Pejabat keamanan menyimpulkan grafiti itu upaya  menggulingkan pejabat partai dan merupakan tindakan anti-pemerintah yang secara langsung mengkritik kepemimpinan partai pusat, termasuk Martabat Tertinggi Negara. Jadi, mereka memulai penyelidikan.”

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Akibat Pandemi, Kota Cimahi Siapkan Rp 26 Miliar

"Di bawah departemen keamanan, para pemimpin unit penjaga lingkungan mendatangi setiap rumah. Mereka meminta orang dewasa dan anak-anak untuk menulis dengan pena di atas kertas yang kemudian diserahkan ke departemen keamanan."

Sumber menambahkan, “Mereka membandingkan dengan cermat grafiti dan contoh tulisan tangan. Tapi hingga kini mereka belum menangkap penjahatnya. Jadi, mereka memulai penyelidikan tulisan tangan kedua.”

Baca Juga: [Update] Hari Ini Pasien Positif Covid-19 Bertambah 4.174 Orang

“Awalnya mereka menyuruh semua orang menulis dengan tangan kanan tapi kali ini semua penghuni rumah juga harus menulis dengan tangan kiri.”

Tak itu saja warga yang kedapatan pernah berada di daerah di mana pagar berada pun diminta untuk mengirimkan sampel tulisan tangan. Investigasi kini telah berlangsung selama dua minggu.

Tapi diam-diam ada juga warga mendukung grafiti dimaksud. ”Karena orang-orang yang berkuasa, termasuk pejabat partai, mereka itu kaya. Sedangkan rakyat menderita,” ujar sumber yang kedua.

Baca Juga: DPRD Jabar Pilih 7 Komisioner KPID Periode 2020-2023

Tahun 2019 firma analitik yang berbasis di Boston, NSI melakukan studi kesenjangan sosial di Korea Utara atau yang secara resmi bernama Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Hasilnya data primer  Korea Utara ternyata tidak tersedia dengan cukup. Tapi disimpulkan  DPRK sangat mungkin merupakan negara dengan kesenjangan paling timpang di dunia.

Diperkirakan kalangan elite yang berjumlah kurang dari 10 persen totall populasi mengendalikan hampir semua kekayaan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x