Kembangkan Industri Furniture Go Green, Indonesia Kerjasama dengan Belanda

- 1 Oktober 2020, 20:23 WIB
ist
ist /



GALAMEDIA-Setelah panjangnya hubungan yang kaya antara Belanda dan Indonesia di masa lampau mulai dari perdagangan rempah dan beberapa kesamaan antara budaya dan bahasa Indonesia dan Belanda. Di era sekarang ini banyak pengusaha Belanda yang memperluas jaringan bisnis untuk market Indonesia.

Penanaman modal asing ini dinilai sangat membuahkan kepada dua belah pihak karena dinilai dengan investasi ini kedua pihak bisa tumbuh bersama di era yang sangat penuh tantangan ini.

Akan tetapi banyak yang menilai investasi di Indonesia itu high risk karena beberapa faktor seperti, rawan nya gempa dan banjir, banyak nya demo yang terjadi dan infrastruktur yang kurang memadai.

Baca Juga: Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Bakal Dilaporkan ke Polisi

Diluar itu semua baik dari sisi pro dan con nya, Investasi di Indonesia masih cenderung sangat diminati oleh pihak asing dan sangat didukung oleh Presiden Jokowi, seperti yang sampaikan dalam visi misi nya dalam periode 2019-2024.

Salah satunya adalah memudahkan dan mengundang investor asing untuk membuka lahan pekerjaan dan kesempatan baru bagi Indonesia. Hal ini pun mengundang banyaknya lini bisnis baru untuk mulai produksi lokal di Indonesia.

Salah satu expansi atau bentuk kerja sama antara Belanda dan Indonesia adalah PT Honicel Indonesia, Kerjasama ini adalah satu dari sebagian banyak contoh antara bentuk kerja sama bilateral kedua Negara tersebut.

PT Honicel Indonesia mendirikan pabrik pertamanya di Tangerang Indonesia dan bertujuan untuk mendirikan pabriknya di Surabaya dan Semarang dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Untuk Bantuan Rp1 Juta, Ini Anggaran yang Siap Digelontorkan Pemerintah

Lini bisnis nya mencakup kertas honeycomb yang diperuntukan dalam industri furniture dan pintu, PT Honicel Indonesia juga memproduksi dan mendorong Industri export untuk go green dengan menggunakan produk nya untuk mengurangi pemakaian dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh Styrofoam.

Honicel Indonesia pun tumbuh cepat karena dukungan masyarakat yang semakin peduli lingkungan. Diharapkan nya dengan adanya fasilitas atau produksi lokal yang memadai baik dari kualitas dan kapasitas, konsumsi pasar export akan kebutuhan nya untuk packaging yang go green bisa terpenuhi oleh Honicel Indonesia.

Hal ini pun disetujui oleh pemegang saham lokal nya yang juga berperan sebagai Managing Director Honicel Indonesia saat ini.

Baca Juga: Publik Kurang Percaya ke Anies Baswedan Gara-gara PSBB, Lebih Mendukung Langkah Ridwan Kamil

“Pemakaian sekarang ini meningkat pesat dari pabrik pabrik yang export karena buyer di luar sana minta semua pengiriman sampai Negara mereka harus go green dan tidak boleh ada Styrofoam,” tutur Michael, MD Honicel Indonesia.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x