Di Medsos Ramai Diserang Komentar Miring, Ini Komentar Manajer Komunikasi Kantor Pariwisata Vanuatu

- 2 Oktober 2020, 14:31 WIB
Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman.
Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman. /UN.org/

GALAMEDIA - Vanuatu sempat ramai menjadi perbincangan di Indonesia, karena memberikan pernyataan negatif soal papua. Bahkan banyak pengguna media sosial dari Indonesia menyerang akun media sosial negara kecil du Samudera pasifik tersebut.

Bahkan ribuan komentar yang bernada rasis maupun politik ramai di media sosial Vanuatu, terus bermunculan.

Kemarahan tersebut, dikarenakan kemunculan pidato Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman yang mengangkat isu papua barat pada United Nations General Assembly.

Baca Juga: Komisi VIII DPR RI Tekankan Pentingnya Pembinaan KBIHU Jabar

Sejak kejadian tersebut, ratusan komentar baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, menyerang media sosial Vanuatu.

Melihat hal tersebut, Manajer Komunikasi Kantor Pariwisata Vanuatu, Nick Howlett mengatakan tidak terkejut dengan komentar negatif yang mereka terima, yang terjadi bahkan sebelum pemimpin Vanuatu berbicara terkait masalah kemerdekaan Papua Barat.

"Setiap kali seorang pemimpin Vanuatu berpidato di PBB, itu terjadi, " ungkapnya dikutip dari ABC, Rabu 30 September 2020 .

Baca Juga: KAMI Diancam Moeldoko, Din Syamsuddin Tampar Balik: Kami Bukan Kumpulan Orang-orang Pengecut!

Menurutnya, meski beberapa ada akun asli,  tapi ada juga aktivitas media sosial yang menggunakan akun palsu. Bahkan menilai bahwa pihaknya tengah diserang oleh "perilalu tidak otentik yang terkoordinasi"

"Itulah yang dikenal dalam bisnis sebagai perilaku tidak otentik yang terkoordinasi. Karena tidak otentik bagi akun kami, Ini adalah sesuatu yang dihasilkan dari luar," terangnya.

Nick menjelaskan bahwa kejadian tersebut bukan yamg pertama kali, ketika 'bots" Indonesia atau kumpulan akun bot yang mengomentari dan melakukan spamming pada kiriman atau postimg medsos Vanuatu.

Baca Juga: Donald Trump dan Istri Positif Covid-19, Dokter Gedung Putih Ungkap Kelangsungan Tugas Kepresidenan

Dikatakannya pada Oktober tahun lalu, Facebook mengumumkan telah mencabut lebih dari 100 akun Facebook dan Instagram dari Indonesia, karena melakukan "perilaku tidak otentik yang terkoordinasi". ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x