Kutip Hadis Nabi, Biden Coba Rangkul Umat Islam untuk Menangkan Pilpres Amerika Serikat

- 3 Oktober 2020, 21:33 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /Twitter.com/ @JoeBiden



GALAMEDIA - Calon Petahana dari Partai Republik, Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden saling serang dalam debat yang berlangsung di Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio, AS, Selasa 29 September 2020 lalu.

Selain melakukan perlawanan seru dalan debat, rupanya Biden fokus mendekati komunitas Muslim Amerika dalam upayanya memenangkan Pilpres AS 2020 ini.

Moderator debat Chris Wallace dari Fox News pun dibuat kewalahan atas debat yang diadakan di Case Western Reserve University di Cleveland itu. Pasalnya calon Petahana dari Partai Republik, Donald Trump konsisten menyela calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Baca Juga: Liga Primer Inggris: Chelsea Sukses Tumbangkan Crystal Palace 4-0

Ada momen menarik ketika capres dari Partai Demokrat Joe Biden melontarkan kalimat 'Insya Allah', ucapan yang biasa diucapkan umat Muslim yang artinya 'Jika Allah Menghendaki'.

Ucapan tersebut terlontar ketika Trump tengah dicecar moderator debat Chris Wallace, tentang laporan New York Times bahwa Trump disebut hanya membayar US$750 pajak penghasilan federal pada tahun 2016-2017.

Dalam sesi debat tersebut, Trump tegas menyangkal laporan New York Times. Capres dari Partai Republik itu menegaskan telah membayar pajak jutaan dolar selama beberapa tahun terakhir ini.

Baca Juga: Luar Biasa, Kurang dari 24 Jam Video Klip Lovesick Girls BLACKPINK Ditonton 70 Juta Kali

"(Saya membayar pajak) Jutaan dolar. Dan Anda akan bisa melihatnya," sahut Trump.

Biden tiba-tiba menimpali omongan Trump. "When? Insya Allah?," sahutnya.

Ucapan "Insya Allah" sendiri memiliki makna ganda. Dalam kehidupan Muslim sehari-hari, "Insya Allah" diucapkan setiap kali berjanji akan melakukan sesuatu.

Baca Juga: Inalillahi.. 3 Dokter Gugur Karena Covid-19, Totalnya Jadi 130 Dokter

"Insya Allah" terdiri dari tiga kata Arab (In sha 'Allah) yang diterjemahkan menjadi "jika Allah menghendaki". Secara spiritual melambangkan ketundukan pada kehendak Allah.

Namun dalam budaya Muslim, termasuk di Indonesia, kata "Insya Allah" justru identik dengan janji yang tak akan dipenuhi, atau akan dipenuhi tapi tidak jelas kapan waktunya.

"Ya, Joe Biden mengatakan 'Insya Allah' selama debat #Debates2020," cuit pengacara Muslim sekaligus penulis opini untuk New York Times, Wajahat Ali. "Mengatakan Insya Allah tidak membuat Anda menjadi Muslim."

Baca Juga: Partai Ummat Dibentuk, Pengamat: Jualannya Sama

Dikutip mantrasukabumi.com yang dilansir dari beberapa media, ini bukan pertama kalinya Biden mengutip kalimat dari agama Islam. Sebelumnya Biden sempat mengutip hadis Nabi Muhammad SAW saat mencari dukungan dari kelompok Muslim Amerika.

Dalam pidato online yang diselenggarakan organisasi advokasi Emgage Action Juli lalu, Biden mengatakan dirinya harus mengalahkan Donald Trump. Karenanya suara Muslim Amerika menjadi penting.

Emgage Action sendiri adalah organisasi yang memobilisasi pemilih Muslim menjelang pemilihan presiden.

Baca Juga: Balas Tudingan Pura-pura Disuntik Pengujian Covid-19, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak sanggup lakukan dengan lisanmu. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatimu'," kata Biden mengutip hadis Nabi Muhammad SAW soal bagaimana warga harus ikut andil menumpas kemungkaran yang ada di sekitar mereka.

"Kita tidak bisa lagi membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun ke depan. Komunitas Muslim Amerika harus bersatu untuk mengumpulkan dukungan dan memastikan suara kalian terwakili."

Biden juga berjanji untuk memasukkan perwakilan Muslim dalam pemerintahannya. Dengan tujuan untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap minoritas Muslim di seluruh dunia.

Baca Juga: Untuk Tutupi Utang, 2 Gadis di Bawah Umur Dijual kepada Kakek Berusia 70 Tahun

Dilansir dari laman MidleEastEye, Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat itu merilis rencana dan komitmennya bagi komunitas Arab-Amerika jika berhasil memenangkan kontestasi pilpres pada 3 November 2020 mendatang. ***(Enjang Kusnadi/mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x