Akui PDI-P Tampung PKI, Politikus Arteria Dahlan Pun Ungkap Keberadaannya di Partai Lain

- 5 Oktober 2020, 15:09 WIB
Arteria Dahlan.*
Arteria Dahlan.* /

GALAMEDIA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan menanggapi pernyataan Wakil Sekjen Partai Gerindra Ahmad Dhani yang menyebut PKI melebur ke PDIP.

Terkait hal itu Arteria Dahlan tidak menampik pernyataan tersebut. Alasannya, kata dia, PDIP adalah partai yang terbuka.

“Jadi kalau ditanya apakah PDI Perjuangan ada PKI-nya, ya jelas. Karena kami partai terbuka ya. Dan tapi yang perlu kita ingatkan, bukan hanya di PDI perjuangan yang ada PKI-nya. Nanti teman-teman cari sendiri di partai mananya,” ujar Arteria Dahlan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sebut Indonesia Mengalami Krisis Ekonomi, Kesehatan dan Kepemimpinan

Menurut Arteria Dahlan, tidak hanya PKI yang ada di PDIP. Dirinya mengungkapkan bahwa anak dari keluarga PRRI, DI/TII, serta anak aparat penegak hukum juga tergabung dalam PDIP.

“Tapi di PDI Perjuangan bukan hanya anak PKI. Anak PRRI, anak DI-TII, dan utamanya lagi banyak anak TNI, banyak anak Polisi, banyak anak birokrat. Kenapa nggak dibilang partai TNI, partai polisi, partai birokrat. Gitu ya,” sebutnya.

Arteria Dahlan mengatakan PDIP menampung orang-orang yang terpinggirkan. Seperti misalnya dirinya yang berasal dari keluarga PRRI.

Baca Juga: Presiden PKS Resmi Dijabat Ahmad Syaikhu dan Aboe Bakar Alhabsyi Jadi Sekjen

“Banyak PDI Perjuangan merekrut PKI. PDI Perjuangan merekrut orang yang terpinggirkan. Orang yang termarjinalkan. Contohnya saya. Kami dari keluarga PRRI. Diambil. Ya kenapa nggak dibilang PDI Perjuangan PRRI Permesta gitu?” kata Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan lalu menegaskan saat anak dari PKI, PRRI, dan DI/TII masuk ke PDIP, mereka tidak lagi memegang ideologi asalnya. Melainkan, kata dia, mereka patuh mengikuti ideologi PDIP serta hukum negara di Republik Indonesia.

Baca Juga: Donald Trump Picu Reaksi Kemarahan Tenaga Medis, Tamasya Limusin saat Terpapar Covid-19

“Kenapa bisa begitu? Karena konstitusional. Ada TAP MPR 1 2003. TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003. Nah tapi semua, yang even saya PRRI, ada yang DI/TII, ada yang PKI. Begitu masuk PDI Perjuangan, ikut aturan main PDI Perjuangan. Apa? Ikut pada hukum negara,” ujar Arteria Dahlan.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sunat Pesangon dari 32 Jadi 25 Bulan, Bikin Buruh Ngamuk

“Ideologinya bukan ideologi PRRI lagi tapi ideologinya adalah ideologi sesuai anggaran dasar anggaran rumah tangga plus hukum negara,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ahmad Dhani memiliki pesan untuk TNI yang tengah memperingati hari jadi ke-75. Dirinya meminta TNI fokus kepada bahaya laten komunis.

“Bahaya laten itu komunis (PKI) karena ada dalam TAP MPRS No 25 tahun 1966. HTI-FPI-DI TII tidak ada di dalam Tap MPR. Jadi fokus saja pada perintah TAP MPRS No 25 tahun 1966,” ujar Ahmad Dhani dalam keterangannya, Senin, 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Pemilik dan Komisaris Abuba Meninggal Dunia Terpapar Covid-19, Manajemen Rilis Keterangan Resmi

Ahmad Dhani lalu berbicara soal NEO PKI. Ahmad Dhani bicara soal sejarah PKI yang menurutnya melebur ke partai.

“Sebaliknya, mengapa masyarakat takut ada NEO PKI? Karena PKI dulu melebur ke PDIP dan rakyat tahu PDIP memimpin koalisi Jokowi-Ma’ruf. Apalagi rakyat juga sudah tahu soal Pancasila mau diganti Trisila bahkan Ekasila,” ungkap Ahmad Dhani.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x