Pergeseran Tanah Ancam Warga, Puluhan KK di Kampung Sindanghurip Tasikmalaya Dievakuasi ke Madrasah

- 6 Oktober 2020, 14:47 WIB
 Tanah tebing sepanjang puluhan meter ambruk dan mengancam warga di kawasan Kampung Sindanghurip, Kabupaten Tasikmalaya.
Tanah tebing sepanjang puluhan meter ambruk dan mengancam warga di kawasan Kampung Sindanghurip, Kabupaten Tasikmalaya. /Septian danardi/



GALAMEDIA - Kekhawatiran warga Kampung Sindanghurip RT 013 RW 013 Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, akan bencana longsor akibat pergeseran tanah, akhirnya terjadi juga. Tanah tebing yang bergerak tersebut ambruk, Selasa 6 Oktober 2020 sekitar pukul 07.00 wib.

Longsor tersebut akibat terus diguyur hujan deras yang tidak berhenti sejak dua hari. Pasalnya, retakan tanah yang sudah mulai bergerak tergerus air hujan. Ditambah kontur tanah yang labil serta kurang padat mengakibatkan mudah ambruk disaat hujan.

Meski tidak memakan korban, namun material tanah longsoran yang meluber dan menutup areal perkebunan milik warga. Selain itu material tanah bercampur lumpur itu dikhawatirkan akan terbawa arus air hujan sehingga bisa menimpa pemukiman warga.

Baca Juga: Bashar Assad Sebut Erdogan 'Penghasut dan Inisiator Utama' Ketegangan Nagorno-Karabakh

Salah satu warga terdampak Wahid (35) warga Kampung Sindanghurip menyebutkan, saat kejadian longsor hujan tidak begitu deras, namun tanah tebing tersebut sebelumnya mengalami pergeseran. Sehingga air hujan masuk dan merembes kedalam retakan tanah yang mengakibatkan longsor.

"Saat itu saya sedang duduk di depan pinyu rumah sambil menunggu hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari arah tanah bergeser di samping rumah, seperti ada gelombang petir, namun cukup lama. Setelah didengarkan beberapa suara itu langsung berhenti," katanya.

Setelah sadar, lanjut Wahid, dirinya langsung mencari datangnya suara dan ternyata material tanah sudah dekat dengan pemukiman penduduk. Dieinya langsung melaporkan kejadian itu kepada warga lain dan aparat setempat.

Baca Juga: Stop Konsumsi Makanan Kemasan Berlebih, Ini Bahayanya, Kalau Tidak Kesehatan Anda Taruhannya

Ketua RT 13 Dedeng mengatakan, kejadian longsor tersebut akibat hujan deras yang mengguyur di wilayah Kabupaten Tasikmalaya cukup lama sepanjang, Senin pagi hingga Selasa 5 - 6 Okober 2020.

"Setelah sepanjang siang dan malam hujan tanah tebing di kawasan Kampung Sindanghurip, Desa Cikalong mulai retak-retak dan akhirnya pada pagi harinya ambruk hingga material tanah longsorannya menutup areal perkebunan warga. Selain itu, material tanah juga bisa menimpa pemukiman warga jika hujanterus mengguyur dan terjadi longsor susulan.

Selain itu, peristiwa longsor itu juga dikarenakan kontur tanah yang labil dan minimnya pohon penyangga tanah. Hal ini akan rawan terjadinya longsor ketika hujan mengguyur dengan intensitas yang cukup lama.

Baca Juga: Payung Dijadikan Lambang Penolakan Buruh Terhadap Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja

Sementara warga yang terdampak, lanjut Dedeng, dievakuasi ke rumah saudara yang aman dan jauh dari lokasi bencana. Selain itu, puluhan warga juga sementara di evakuasi di Madrasah Riyatdul Aulad. Hal itu dilakukan untuk antisipasi terjadinya longsor susulan dan mengakibatkan korban jiwa.

Pjs.Danramil 1223/Sodonghilir Letda Inf Mirhamdi Siregar mengatakan, tanah longsor di Kampung Sindanghurip RT 013 RW 013, Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya terjadi, Selasa 06 Oktober 2020 sekitar pukul 07.00 WIB.

"Tanah tebing yang sempat bergeser akhirnya ambruk akibat curah hujan yang terus -menerus dengan intensitas tinggi sejak hari Kamis, 1 Oktober 2020 sekitar pukul 15.00 wib sampai dengan sekarang," katanya.

Baca Juga: PT Alam Laut Agung Polisikan Mnh Lelaki Asal Bogor yang Tilep Uang Pembelian Benih Lobster

Dikatakannya, ketinggian longsor tanah akibat kikisan air hujan sekitar 60 meter dan panjang material longsoran kurang lebib 200 meter. Akibat bencana longsor tersebut keselamatan warga terancam sehingga harus di evakuasi.

Jumlah rumah yang terancam ada sebanyak 27 unit dan jumlah penduduk sebanyak 110 jiwa."Tidak ada korban dalam peristiwa longsor tersebut," katanya.

Pihaknya, kata Mirhamdi, TNI bersama Polri dan BPBD serta unsur terkait lainya dibantu masyarakat langsung terjun ke lokasi. Sebanyak 27 KK yang terancam material tanah longsor dievakuasi.

"Warga di tempatkan di tempat yang lebih aman di Madrasah Riyatdul Aulad dan sebagaian lagi di tempat saudaranya. 5 KK di Madrasah Riyatdul Aulad jumlah 15 jiwa. 22 KK mengungsi ke tempat Saudaranya masing-masing dgn jumlah 95 jiwa," katanya.

Baca Juga: Duh, Taman Tematik di Kota Bandung Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga

Dihimbau kepada warga masyarakat agar selalu waspada karena saat ini curah hujan masih tinggi. Pihaknya mengingatkan kepada warga agar berhati-hati dengan cuaca musim penghujan ini. Sebab, bencana longsor bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja.



Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x