Soroti Masalah Stunting, Teh Nia: Ini jadi Perhatian Khusus

- 6 Oktober 2020, 16:12 WIB
 Kurnia Agustina bersalaman dengan sejumlah anak sambil menyosialiasikan pencegahan Covid-19./Ziyan Muhammad Nasyith/Galamedia.
Kurnia Agustina bersalaman dengan sejumlah anak sambil menyosialiasikan pencegahan Covid-19./Ziyan Muhammad Nasyith/Galamedia. /



GALAMEDIA - Kasus stunting atau anak dengan tubuh kerdil di Kabupaten Bandung menjadi perhatian khusus Kurnia Agustina. Cabup Bandung nomor urut 1 itu berkeinginan agar kasus stunting di Kabupaten Bandung bisa dientaskan.

"Kasus stunting menjadi perhatian khusus ya. Berdasarkan dari Rikerda Kesehatan, kasus stunting ini ada di beberapa desa dan kecamatan," kata Kurnia di Soreang, Selasa 6 Oktober 2020.

Perempuan yang akrab disapa Teh Nia itu menyebut kasus stunting di Kabupaten Bandung perlu segera mendapat tindakan yang serius. Jika penanganan tidak merata dan tidak segera dilakukan, maka ia khawatir masyarakat tidak terlalu aware dengan isu tersebut.

Baca Juga: Heboh di Kalangan Buruh, Menaker Ida Fauziyah Beri Penjelasan soal Aturan PHK dalam UU Cipta Kerja

Sehingga, ujar dia, kasus stunting di Kabupaten Bandung tak akan terselesaikan secara menyeluruh. Apalagi, kasus stunting berkaitan erat dengan masa depan aset bangsa.

"Makanya dalam penanganannya penting sekali untuk bekerjasama dan melibatkan unsur pentahelix. Akademisi harus ikut, pemerintah harus ikut, media dan komunitas juga harus terlibat," terangnya.

Dengan penanganan yang dilakukan secara pentahelix, ia berharap generasi penerus bangsa di Kabupaten Bandung tidak ada lagi yang mengalami gagal tumbuh.

Baca Juga: Busyet, Nick Kuipers Tiga Kali Ditilang Polisi Saat Berkendara Sepeda Motor di Jalanan Bandung

"Untuk masalah ini sebetulnya sudah ada gugus tugas yang menanganinya dan dikomandoi oleh Kepala Bapeda melalui gerakan aksinya dan diwakili oleh Dinkes Kabupaten Bandung," ujarnya.

Kendati begitu, gugus tugas untuk pencegahan stunting di Kabupaten Bandung tentu harus dibantu oleh seluruh elemen masyarakat dan proaktif masyarakatnya sendiri.

"Makanya gugus tugas juga selalu melakukan penanganan dan pencegahan dengan memperluas sebaran desa sebagai langkah antisipasi," tuturnya.

Baca Juga: China Lobi WHO agar Vaksin Covid-19 Produknya Bisa Diedarkan di Dunia

Selain itu, menurut Nia, keterlibatan Badan KB, Dispakan, Dinsos dan BPOM juga harus betul-betul dimaksimalkan. Yang lebih penting, Disperkimtan ke depan juga harus lebih bekerja keras dalam hal perbaikan sanitasi. Sehingga, keseluruhan komponen penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Bandung lebih terintegrasi.

"Karena begini, ketika sanitasinya tidak bagus, kualitas lingkungan tidak bagus, dan kualitas air yang dikonsumsi tidak bagus, tentu ini akan rentan meningkatkan jumlah kasus stunting," jelasnya.

Teh Nia menyebut, program sanitasi menjadi harga mati bagi pasangan NU Pasti Sabilulungan. Jika pasangan NU Pasti Sabilulungan menjadi pemimpin di Kabupaten Bandung, maka isu lingkungan yang masih meninggalkan banyak pekerjaan rumah akan dituntaskan.

Baca Juga: Naikin Followers Instagram, Sama Halnya Memperlakukan Pasangan Hidup

"Isu lingkungan, baik sanitasi hingga masalah kasus stunting sudah masuk dalam visi dan misi kami. Seluruh permasalahan lingkungan harus dirampungkan," pungkasnya.***



Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x