Buruan Daftar! Kemnaker di Jabar Buka Pelatihan Budidaya Hidroponik, Ikan Lele dan Itik Pedaging

- 6 Oktober 2020, 22:12 WIB
ilustrasi hidroponik
ilustrasi hidroponik /Pixabay



GALAMEDIA - Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meluncurkan bantuan program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja melalui jaring pengaman sosial (JPS).

Untuk warga Jawa Barat, Kemnaker membuka pendaftaran pelatihan Pembudidayaan Hidroponik, Operator Pembesaran Ikan Catfish (ikan lele), dan Pembudidayaan Itik Pedaging.

Link pendaftaran online melalui https://pelatihan.kemnaker.go.id atau aplikasi Sisnaker di Playstore.

Untuk mengetahui cara mendaftar dapat membuka link berikut: bit.ly/caramendaftarpelatihan

Pelatihan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja Lembang. Pendaftaran ditutup 8 Oktober 2020 jam 17.00 WIB.

Seleksi masuk online 9 Oktober 2020 jam 9.00 - 10.30 WIB. Hasil seleksi akan diumumkan kemudian di sosial media dan website  BLK Lembang.

Baca Juga: Heboh! Disorot Kamera, Nikita Mirzani Nekat Buka Baju di Kandang Ular

Pengumuman lulus 10 Oktober 2020 di sosial media dan website BLK Lembang

Pelaksanaan pelatihan 13 Oktober - 27 Oktober 2020 di BLK Lembang (diasramakan)

untuk informasi dapat memantau IG/FB/Twitter/Youtube : @blklembang atau Website : blklembang.info

Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada persoalan kesehatan, tetapi juga melemahkan perekonomian yang ditandai dengan penurunan produksi, pengurangan tenaga kerja, serta penurunan daya beli masyarakat.

"Untuk meringankan beban masyarakat dan pekerja yang terdampak, pemerintah meluncurkan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS)," kata Menaker Ida saat berada Tasikmalaya, akhir pekan kemarin.

Baca Juga: Laporan Soal Bangku Kosong Najwa Shihab Ditolak Polisi, Relawan Jokowi Bersatu Geruduk Dewan Pers

Salah satu program JPS Kemnaker, di dalamnya terdiri dari program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat karya, yang dapat menjadi pilihan bagi masyarakat agar terhindar atau mengurangi dampak dari pandemi.

“Program penciptaan wirausaha ini bertujuan menciptakan lapangan kerja/usaha bagi masyrakat melalui kegiatan permberdayaan dan berkelanjutan,” ucapnya.

Adapun padat karya, sambungnya, merupakan program pemberdayaan masyarakat yang menyasar para penganggur dan setengah penganggur, melalui kegiatan pembangunan fasilitas umum dan sarana produktifitas masyarakat dengan melibatkan banyak tenaga kerja.

Menaker Ida mengatakan, baik program padat karya maupun penciptaan wirausaha adalah stimulus bagi masyarakat pelaku industri kecil untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia di sekitar, untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual di pasar domestik.

Baca Juga: Tak Setuju Soal Wawancara Bangku Kosong, dr Tirta Siap Jadi Tameng Terdepan Najwa Shihab

"Kedua program tersebut juga guna mendukung produk-produk kreatif industri kecil yang pada akhirnya dapat membantu masyarakat survive di masa covid, bahkan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah," ucapnya.

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Suhartono, menyatakan bahwa pihaknya terus berperan aktif dalam penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.

“Melalui ide-ide yang kreatif dan inovatif, kami yakin banyak saudara-saudara kita yang masih menganggur, dan korban PHK akibat Covid-19 yang beralih menjadi wirausaha baru, dengan memanfaatkan platform wirausaha online atau startup business,” kata Suhartono.

Baca Juga: BMKG Laporkan Wilayah Selatan Pulau Jawa Kembali Diguncang Gempa Bumi

Walaupun tengah terjadi pembatasan mobilitas, ia berharap hasil karya para wirausaha baru dapat berkembang dan diterima pasar secara luas. Sebab, lanjutnya, wirausaha baru tidak hanya dapat berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi juga membuka peluang kesempatan kerja bagi lingkungan sekitarnya.

Kemnaker melalui Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja per 2 Oktober 2020 telah menyalurkan bantuan kepada progrqm TKM kepasa 1.985 kelompok wirausaha dengan melibatkan 39.700 orang dan 1.091 kelompok padat karya dengan melibatkan 21.820 orang.

Penerima bantuan tersebut nantinya mendapatkan pembekalan pelatihan berkelanjutan, dan didampingi langsung dari Kemnaker.

Acara ini dihadiri 50 peserta secara offline dan diikuti 950 peserta secara online, yang terdiri dari Provinsi Banten sebanyak 61 kelompok masyarakat; Provinsi Jawa Barat sebanyak 304 Kelompok masyarakat; Provinsi Jawa Tengah sebanyak 250 kelompok masyarakat; Provinsi Jawa Timur sebanyak 328 kelompok masyarakat; Provinsi Lampung sebanyak 37 kelompok masyarakat; dan Yogyakarta sebanyak 20 kelompok masyarakat.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x