Budayawan Indonesia yang Tinggal Di Belanda Kecam Pelecehan Situs Karangkamulyan

- 7 Oktober 2020, 15:14 WIB
Dokumen Pariwisata atas kelakuan salah satu pengunjung yang telah menginjak situs bersejerah di Karangkamulyan Kab Ciamis 
Dokumen Pariwisata atas kelakuan salah satu pengunjung yang telah menginjak situs bersejerah di Karangkamulyan Kab Ciamis  /



GALAMEDIA - Salah seorang budayawan Indonesia yang berada di Belanda mengecam keras dugaan pelecehan situs Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis. Hal itu sangat mencoreng nilai-nilai budaya leluhur di mata dunia.

Melihat postingan yang viral belum lama ini, penginjakan batu peribadatan di situs Karangkamulyan. Budayawan asal Indonesia yang tinggal di Belanda, Kania Sukma Soeradjibdja merasa geram dan apa yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak memiliki perilaku baik dan tidak menghargai nilai-nilai budaya.

"Saya merasa heran dan miris, pertama kalau mereka di bilang kurang paham tentang budaya itu tidak mungkin menurutnya, karena jika dilihat jejak pendidikan mereka adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi," katanya melalui pesan whatapps, Rabu 7 Oktober 2020.

Baca Juga: Penasaran Kan Mengapa Daun Janda Bolong Berlubang? Seolah Aneh Ya, Ini Jawabannya

Malah, lanjut Kania, salah satunya adalah seorang dosen dan nota bene seorang dosen sastra Sunda di salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Menurutnya, apa yang terlihat dalam foto yang viral di media sosial adalah kurangnya penghormatan atas situs itu sendiri.



"Jika saja sampai tidak tahu menghormati dan adab terhadap leluhur sendiri, bagaimana kita bisa mempertahankan jati diri kita sebagai bangsa sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Tumben, Denny Siregar Tampar Keras Relawan Jokowi Bersatu

Selain itu pula, Kania mengatakan, yang membedakan bangsa kita dengan bangsa lain adalah budaya yang sangat kental yang ada di Indonesia tercinta ini.

"Itulah jati diri bangsa yang harus dipertahankan dan harus kita hormati bersama, setidaknya ada penghormatan besar kita pada leluhur pendahulu kita, tanpa mereka kita tidak ada," ujar Kania yang juga merupakan salah satu tokoh yang menjabat sebagai DPLN Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Belanda dengan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bidang Programa.

Ia menyayangkan sekali dengan apa yang telah terjadi di Situs Karangkamulyan.
Pertama merasa miris dengan apa yang terjadi dengan kejadian seperti ini. Kedua banyak fenomena sekarang ini orang-orang banyak mengenal Alloh SWT. "Tapi sayang mereka tidak belajar adab dan menghormati leluhurnya sendiri," katanya.

Baca Juga: Menuntut Ilmu atau Mencari Uang? Ini Jawabannya

Menurutnya, menjaga dan melestarikan budaya leluhur adalah hal yang mutlak untuk semua bangsa. Karena itulah jadi diri Bangsa Indonesia. "Apa yang dilakukan oleh dosen tersebut, kalau di bilang tidak paham itu hanyalah alasan belaka. Bayangkan seorang yang melakukan hal seperti itu nantinya mau di bawa kemana anak didiknya. Jika dia sendiri memberikan contoh yang tidak baik dan tidak layak untuk ditiru," tegasnya.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x