Ricuh, Kegiatan Dzikir dan Shalawat Bersama KAMI di Garut Diganggu Sekelompok Orang

- 10 Oktober 2020, 15:07 WIB
 Kegiatan dzikir dan shalawat bersama KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia), di Alun-alun Garut sempat ricuh setelah sekelompak orang datang dengan menggunakan mobil berpengeras suara ke sekitar lokasi kegiatan meminta pemerintah menindak yang melanggar protokol kesehatan, Sabtu 10 September 2020. (Agus Somantri)
Kegiatan dzikir dan shalawat bersama KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia), di Alun-alun Garut sempat ricuh setelah sekelompak orang datang dengan menggunakan mobil berpengeras suara ke sekitar lokasi kegiatan meminta pemerintah menindak yang melanggar protokol kesehatan, Sabtu 10 September 2020. (Agus Somantri) /


GALAMEDIA - Ratusan masyarakat Kabupaten Garut berkumpul di Lapang Otista (Alun-alun Garut), Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota mengikuti dzikir dan shalawat bersama KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia), Sabtu 10 September 2020.

Berdasarkan pantauan, kegiatan yang semula berjalan lancar tersebut sempat diwarnai ketegangan, saat sekelompok orang datang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil berpengeras suara ke sekitar lokasi kegiatan.  

Mobil berpengeras suara itu sempat berhenti beberapa saat tepat di depan Alun-alun Garut, tempat dimana massa dari KAMI menggelar dzikir dan shalawat.

Baca Juga: Gubernur Lain Kirim Surat Penolakan UU Ciptaker, Ganjar Pranowo Pilih Dukung Jokowi

Mereka meminta agar pemerintah menindak warga yang melanggar protokol kesehatan, mulai dari yang tidak memakai masker hingga kerumunan.

Sontak, aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut mengundang reaksi dan amarah dari sejumlah massa KAMI yang tengah khusu berdzikir. Sumpah serapah pun keluar dari massa KAMI dan berusaha mengejar mobil yang bergerak pergi itu.

Bahkan beberapa orang massa KAMI meminta pihak kepolisian agar menertibkan mereka.

Baca Juga: Waspadalah! Penyakit ini yang Disebabkan Virus yang Ada di Indonesia, Begini Cara Mencegahnya

Acep Mutawakil (27), salah seorang warga yang mengikuti kegiatan dzikir dan shalawat bersama KAMI mengatakan, aksi dari sekelompok orang tersebut sangat mengganggu kegiatan dzikir yang tengah diikutinya.

Ia pun menuding jika aksi itu sengaja dilakukan untuk mengacaukan kegiatan tersebut.    

"Ini seperti disengaja, pake speaker dan volumenya dikeraskan. Speakernya juga mengarah ke alun-alun, padahal disana ada kita sedang berdzikir," ujarnya, di Alun-alun Garut, Jalan Ahmad yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu 10 September 2020.

Baca Juga: Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Tak Rasakan Efek Samping

Acep pun mengaku sangat menyayangkan aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut. Padahal menurutnya, soal protokol kesehatan, di kegiatan tersebut selalu diingatkan agar menggunakan masker dan menjaga jarak. Meski begitu, ia enggan berburuk sangka.

"Kalau soal protokol kesehatan, justru kita selalu diingatkan agar menggunakan makser dan menjaga jarak. Jadi jangan asal mencap kita melanggar protokol kesehatan dan sengaja bikin gaduh," ucapnya.

Hal senada diungkapkan Dewi Susanti, peserta dzikir lainnya. Menurut Dewi, apa yang dilakukan sekelompok orang yang menggunakan mobil dan membawa pengeras suara itu sangat tidak sopan.

Baca Juga: Waspada Terapi Sengatan Lebah, Selain Menyehatkan Ada Risiko dan Efek Samping, Ini 4 Bahayanya

"Enggak ngerti juga, kita sedang dzikir malah diganggu. Ya wajarlah kalau kita marah," katanya.***


Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x