Ini Alasan Prabowo Selama 20 Tahun Tidak Diterima Amerika Serikat

- 10 Oktober 2020, 16:13 WIB
Menhan Prabowo Subianto.
Menhan Prabowo Subianto. /Foto: Antara./



GALAMEDIA - Pada pertengahan tahun 2000 lalu, pengajuan visa Amerika Serikat (AS) Prabowo Subianto ditolak. Padahal ketika itu ia ingin menghadiri wisuda putranya di Boston.

Prabowo Subianto mengatakan kepada Reuters pada tahun 2012, dia masih belum bisa mendapatkan visa Amerika Serikat, karena tuduhan bahwa dia berada di balik kerusuhan yang menewaskan lebih dari 1.000 orang setelah jatuhnya mantan diktator Suharto pada tahun 1998.

Amerika Serikat ragu mencabut larangan Prabowo, setelah bekas mantu Soeharto itu ditunjuk sebagai menteri pertahanan hampir setahun yang lalu.

Baca Juga: Gara-Gara Donald Trump, Debat Presiden Amerika Serikat Sesi Dua Dibatalkan

Padahal, selama ini, Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, telah dirayu dua negara saingan Amerika, yakni China dan Rusia.

Rupanya Prabowo Subianto kini bisa bisa bernafas lega.

Pasalnya, dikutip Zonajakarta.com dari South China Morning Post, Amerika Serikat telah mencabut larangan masuk ke negeranya selama 20 tahun terhadap Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.

Baca Juga: Terungkap, Mengapa Harga Janda Bolong Begitu Fantastis, Ini Alasannya

Keputusan Washington untuk mencabut larangan dan mengundang Prabowo Subianto muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang mengguncang Asia.

Dari artikel terbitan Warta Ekonomi yang berjudul "Prabowo Diizinkan Masuk Amerika, Jubir Dahnil Beri Bocorannya...", Prabowo Subianto disebut akan berkunjung ke Amerika pada akhir bulan Oktober 2020.

Bahkan, baru-baru ini muncul kabar bahwa Departemen Luar Negeri AS telah memberikan visa kepada Prabowo setelah sebelumnya dilarang masuk.

Baca Juga: Anies Baswedan Tidak Bisa Sampaikan Pendapat UU Ciptaker ke Jokowi Saat Rapat, Ini Alasannya

Laporan tersebut dirilis oleh Politico oleh Nahal Toosi pada Selasa, 6 Oktober 2020, mengutip sumber anonim dari Departemen Luar Negeri AS.  

Dalam laporannya, Toosi menyebut, Prabowo diperkirakan akan mengunjungi AS pada akhir Oktober 2020. "Prabowo diperkirakan akan berkunjung sekitar akhir bulan ini. Ia telah lama masuk daftar hitam AS karena dugaan perannya dalam pelanggaran HAM beberapa dekade lalu," terang Toosi.

Sejauh ini, Departemen Luar Negeri AS menolak untuk memberikan komentar. Tidak jelas juga agenda Prabowo dalam kemungkinan kunjungannya ke AS itu.

Baca Juga: Prabowo Subianto Kini Jadi Rebutan Amerika Serikat dan China

Sementara itu, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto diundang oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada tanggal 15-19 Oktober 2020.

"Undangan ini untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan," kata Juru Bicara Menhan RI Dahnil Anzar Simanjuntak.

Menurut dia, sesuai prinsip politik bebas aktif, Indonesia tidak terlibat aliansi militer asing, namun hanya melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan Harus Rutin

"Sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun, namun menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara, Menhan Prabowo Subianto selama ini aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat," kata Dahnil.

Oleh karena itu, tambah dia, Menhan Prabowo akan memenuhi undangan resmi Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper tersebut.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x