Ungkap Ada Dalang Kerusuhan, Fadli Zon dan Fahri Hamzah Kompak Serang BIN

- 11 Oktober 2020, 10:11 WIB
Politisi Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Politisi Fahri Hamzah dan Fadli Zon. /Pikiran Rakyat


GALAMEDIA - Klaim Badan Intelijen Negara (BIN) telah mengantongi nama dalang aksi kerusuhan demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta berbuntut panjang. Pasalnya, hal tersebut diungkapkan seorang juru bicara kepada publik.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon dan Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah mempertanyakan perihal juru bicara di BIN tersebut.

Fadli Zon mengaku heran, institusi BIN menggunakan Juru Bicara. Menurut dia, BIN tidak ada jubirnya, apalagi sampai umumkan informasi ke publik. Tugas BIN hanya melaporkan informasi itu ke Presiden.

Baca Juga: Donald Trump Secepat Kilat Dinyatakan Tak Berisiko Tularkan Covid-19

“Memang aneh ini BIN kok pakai jubir segala. Setahu saya dinas intelijen asing seperti CIA Amerika Serikat, MI6 Inggris atau SVR dan FSB Rusia, tak ada juru bicara. Apalagi sampai mengumumkan bahan info intelijen ke publik. Lapor saja ke Presiden apa infonya,” Kata Fadli Zon dalam cuitannya pada akun twitternya dikutip Ahad 11 Oktober 2020.

Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, bukan tugas BIN menyampaikan informasi ke publik. BIN harus disiplin dengan prinsip kerjanya.

“BIN tidak dibolehkan menyiarkan informasi intelijen kepada publik. BIN tugasnya hanya memberikan informasi kepada Presiden (sebagai single User). BIN harus disiplin dengan prinsip kerja intelijen di negara demokrasi. Please!” kata Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Jubir BIN, Wawan Purwanto mengaku pihaknya telah mengantongi aktor yang membiayai dan memobilisasi massa untuk demontrasi tolak Omnibus Law. Hanya saja, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya.

Baca Juga: Di Kamboja, Menlu China Wang Yi Tantang Tekanan Amerika Serikat

Aparat keamanan saat ini masih terus mendalami, dengan mengumpulkan informasi yang banyak. Wawan menjelaskan, terutama menyusuri ke massa yang diamankan untuk mendapat informasi siapa yang membiayai mereka dan merekrut mereka untuk bergerak ke Ibu Kota.

Diketahui, hingga kini ada sekitar 87 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka aksi tolak Omnibus Law yang menyebabkan kericuhan pengrusakan fasilitas umum.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x