Korea Utara Pamer Rudal Antarbenua, AS Sebut Mereka Terus Prioritaskan Program Terlarang

- 12 Oktober 2020, 10:31 WIB
Rudal balistik antarbenua, Hwasong-15, terlihat pada parade militer yang menandai peringatan 70 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea di Lapangan Kim Il-sung di Pyongyang pada Februari 2018. (KCNA-Yonhap)
Rudal balistik antarbenua, Hwasong-15, terlihat pada parade militer yang menandai peringatan 70 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea di Lapangan Kim Il-sung di Pyongyang pada Februari 2018. (KCNA-Yonhap) /

GALAMEDIA - Baru-baru ini Korea Utara yang memamerkan rudal balistik antarbenua terbaru (ICBM) dalam sebuah parade militer.

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa aksi sebagai sebuah tindakan mengecewakan.

Hal itu lantaran hingga kini negosiasi denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang masih menemui jalan buntu.

"Sangat mengecewakan melihat DPRDK (Korea Utara) terus memprioritaskan program rudal balistik dan nuklir yang dilarang," kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Spanduk KAMI Terbukti Menunggangi Aksi Demo Buruh dan Pelajar Hebohkan Jakarta

"Amerika Serikat tetap mengacu pada pertemuan terakhir Presiden Trump dan Pemimpin Kim yang ditetapkan di Singapura (pada 2018) dan menyerukan kepada DPRK untuk terlibat dalam negosiasi yang berkelanjutan dan substansif untuk mencapai denuklirisasi sepenuhnya."

Mengutip AFP, para analis mengatakan rudal ICBM membuktikan bahwa Korut sejatinya terus mengembangkan persenjataannya selama proses diplomatik.

ICBM disebut sebagai rudal berbahan bakar cair terbesar yang ada di dunia saat ini. Kemungkinan akan dirancang untuk membawa hulu ledak dalam jumlah massif.

Baca Juga: WHO Serukan ke Seluruh Pemimpinan Dunia Tak Terapkan Lagi Lockdown

Negosiasi denuklirisasi antara Trump dan Kim menemui jalan buntu sejak pertemuan terakhir mereka di Hanoi pada awal 2019 lalu menemui jalan buntu terkait keringanan sanksi dan imbalan yang diberikan AS kepada Korut.

Seperti halnya AS, Korsel juga mengatakan keprihatinan mereka atas keputusan Korut untuk memamerkan persenjataan barunya di tengah kegagalan kesepakatan denuklirisasi.

"Korea Utara meluncurkan senjata, termasuk apa yang dicurigai sebagai rudal balistik jarak jauh baru," tulis pihak kementerian pertahanan Korsel dalam pernyataannya.

Baca Juga: LA Lakers Juarai NBA 2020, Taklukkan Miami Heat 106-93

Dalam pernyataan terpisah Kementerian Luar Negeri Korsel mendesak Korut untuk kembali melanjutkan pembicaraan dalam komitmen denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.

Korea Utara pada Sabtu 10 Oktober 2020 pagi mengadakan pawai militer besar-besaran yang memamerkan rudal serta sejumlah senjata terbaru dan tercanggih mereka.

Pawai tersebut diadakan bersamaan dengan peringatan 75 tahun Partai Buruh berkuasa.

Baca Juga: Lintang Kemukus Dipercaya Hadirnya Keris Condong Campur Sebagai Pertanda Bahaya, Begini Kata LAPAN

Menurut seorang profesor studi Korea di Tufts University di Amerika Serikat, Sung-yoon Lee, peringatan hari jadi Partai Buruh juga diartikan bahwa Korea Utara memiliki kebutuhan politik dan strategis untuk melakukan sesuatu yang lebih besar.

"Menampilkan senjata paling canggihnya akan menandakan langkah maju yang besar dalam kemampuan ancaman Pyongyang yang kredibel," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x