Petinggi KAMI Diciduk Usai Serang Prabowo Subianto, Syahganda: Makin Sinting Lihat yang Nuding

- 13 Oktober 2020, 08:05 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo. /.*/Dok. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay



GALAMEDIA - Salah satu petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan dikabarkan diciduk polisi sekitar pukul 04.00 WIB pagi.

Rekannya, anggota eksekutif KAMI Ahmad Yani menduga Syahganda ditangkap lantaran diduga melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena petugas yang menjemput mengaku berasal dari Direktorat Tindak Pidana Siber, Bareskrim, Mabes Polri.

Berdasarkan pantauan Galamedia pada media sosial twitter, sebelum diciduk polisi Syahganda Nainggolan melalui akunnya @syahganda tengah sibuk mengeluarkan unek-uneknya.

Salah satunya ia menanggapi berita pernyataan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Dalam berita tersebut, Prabowo menduga ada keterlibatan asing dibalik aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan Diciduk Polisi Jam 4 Pagi

"Makan malam makin sinting lihat yang nuding. Sekarang Menhan Jokowi nuding aksi demo ditunggangi asing. Lha, jangan mencla mencle, KAMI atau asing yang lu tuding??????," cuit Syahganda.

Cuitan terakhirnya, ia menanggapi salah seorang netizen @Astra_Abadi yang mencuit, "timbul tapi tenggelam".

Syahganda membalas cuitan tersebut, "sampai darah penghabisan .... darah nyamuk".

Sebelumnya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat suara ihwal demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober lalu. Menurut Prabowo, banyak peserta aksi unjuk rasa belum membaca naskah omnibus law itu dan termakan hoaks.

Baca Juga: Istana Negara Dikepung Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Hari Ini, Semalam Polisi Langsung Bergerak

"Dan saya ingin memberi peringatan hoaks ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan justru ini berasal dari luar negeri," kata Prabowo dalam video yang dilansir DPP Gerindra, Senin malam, 12 Oktober 2020.

Prabowo mengatakan ada kekuatan asing dan negara-negara tertentu di dunia yang tak pernah suka Indonesia aman dan maju. Ia pun menganggap, para penolak omnibus law tak menyadari bahwa mereka ikut dalam permainan orang lain.

"Dan selalu, saya katakan tadi dari ratusan tahun yang lalu kita selalu diadu domba," ujar Prabowo.

Prabowo berujar buruh memang menghadapi dilema terkait UU Cipta Kerja . Namun ia menyebut aturan yang menyederhanakan perizinan dan memangkas birokrasi itu dibuat demi pertumbuhan ekonomi.

Tanpa pertumbuhan ekonomi, kata Prabowo, justru kehidupan buruh akan lebih parah, apalagi dengan pandemi Covid-19. Maka dari itu, Prabowo pun berharap para buruh juga menyadari hal ini dan tak emosional untuk menggelar aksi massa hingga melakukan vandalisme.

Baca Juga: Fadli Zon Serang Pemerintahan Jokowi, Hubungan Dekatnya dengan Prabowo Subianto Dipertanyakan

Ia lantas menyinggung perusakan sarana umum pada aksi unjuk rasa Kamis, 8 Oktober lalu. Prabowo berujar, sarana umum yang dibakar itu padahal juga dibangun dengan uang rakyat.

"Saya enggak yakin ya itu dari anak-anak mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini, ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat," ujar Prabowo.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x