Partai Demokrat Seru Pembebasan, Ferdinand Hutahaean Justru Dukung Penangkapan Petinggi KAMI

- 13 Oktober 2020, 11:19 WIB
Ferdinand Hutahaean menyatakan mundur dari Partai Demokrat.
Ferdinand Hutahaean menyatakan mundur dari Partai Demokrat. /Twitter/


GALAMEDIA - Saat politikus Partai Demokrat menyerukan pembebasan Sekretaris Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan, berbeda dengan mantan kadernya. Ferdinand Hutahaean justru menyatakan mendukung aksi penangkapan.

Seperti diketahui Ferdinand Hutahaean menyatakan mundur dari Partai Demokrat Ahad 11 Oktober 2020 melalui akun twitternya. Secara resmi ia menyerahkan surat pengunduran diri Senin 12 Oktober 2020.

Setelah mundur, Ferdinand cenderung berbeda pandangan dengan Partai Demokrat. Seperti soal penangkapan Syahganda Nainggolan kali ini.

Baca Juga: Mahasiswa China Diserang Norovirus, Rumah Sakit Membeludak

“Saya mendukung upaya penegakan hukum yang tegas yg dilakukan olh pihak Kepolisian terhadap siapapun yang mencoba membuat negeri ini rusuh dan terbakar. Saya juga mendukung POLRI atas penangkapan thdp tokoh KAMI yang dilakukan demi tegaknya hukum. Jangan ada yang mempolitisasi penegakan hukum ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, Selasa 13 Oktober 2020.

Penangkapan salah satu tokoh KAMI Syahganda Nainggolan pada subuh tadi, dia menilai Polisi telah melakukan tugas sesuai undang-undang yakni sebagai penjaga keamanan dan ketertiban negara.

Lebih lanjut, dia juga meminta anggota atau simpatisan KAMI untuk tidak membangun opini melalui pernyataan-pernyataan yang menyesatkan.

Baca Juga: Istana Negara Hari Ini Dikepung Pendemo: TNI Kerahkan Marinir, Denny Siregar Sebut Jangan Main-main!

“Saya sarankan kepada tokoh-tokoh KAMI yang memprotes penangkapan terhadap SN untuk berhenti membangun opini dgn pernyataan-pernyataan seolah Polisi salah menegakkan hukum dan seolah pemerintah ini anti demokrasi anti kebebasan. Semua ada batasnya, kebebasan itu ada aturannya. Yang melanggar tentu ditindak,” cuitnya kemudian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Komite Eksekutif KAMI, Syahganda Nainggolan ditangkap polisi pada Selasa subuh. Diduga lantaran melanggar UU ITE.

Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief bercuit melalui akun Twitternya agar polisi membebaskan Syahganda.

“Bebaskan @syahganda yang saya dengar ditangkap gara2 UU ITE di subuh buta tadi pagi,” kata @AndiArief__ Selasa.

Baca Juga: Soal Penangkapan Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan, Mabes Polri Akhirnya Buka Suara

Syahganda sendiri dalam enam jam terakhir masih bercuit soal demo penolakan UU Cipta Kerja.

“Makin malam makin sinting lihat yang nuding. Sekarang Menhan Jokowi nuding aksi demo ditunggangi asing.Lha, jangan mencla mencle, KAMI atau asing yang lu tuding??????,” cuit Syahganda menanggapi Menhan Prabowo yang menyebut bahwa ada kekuatan asing di balik demo omnibus law namun juga menyebutkan bahwa banyak peserta aksi unjuk rasa belum membaca naskah omnibus law itu dan termakan hoaks.

Selain itu, Syahganda juga sempat minta pemerintah agar fokus urus Covid-19 dan krisis ekonomi, dan menunda aja UU Omnibus Law selamanya.

Baca Juga: Sebut Amerika Serikat Negara Terkuat di Dunia, Prabowo Subianto Diperintah Jokowi Mengunjunginya

“Kalau mau cetak uang tuk restrukturisasi konglo2 harus referendum, karena gak ada di debat pilpres,” tulisnya lewat akun @syahganda.

Kemudian, Syahganda juga turut menanggapi PA 212 yang mau ikut unjuk rasa soal Omnibus Law, yang menurut beberapa orang tak tepat.

Syahganda mengatakan akan ikut demo atas inisiatif pribadi bersama PA 212 sebagai bentuk solidaritas atas pemukulan dan penangkapan mahasiswa.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x