Tiga Bank Syariah Dimerger, Bagaimana Nasib Karyawan dan Nasabah?

- 14 Oktober 2020, 14:27 WIB
3 Bank Syariah Merger
3 Bank Syariah Merger /IAS Gatewayy//IAS Gatewayy

GALAMEDIA - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) memastikan merger tiga bank syariah BUMN tidak akan membuat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan selama proses dan setelah integrasi.

Selain itu, tidak ada perubahan layanan operasional kepada nasabah.

"Tidak ada perubahan pada operasional, kebutuhan nasabah tetap menjadi prioritas dan pelayanan akan tetap kami berikan secara optimal," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Syariah Toni EB Subari dalam keterangan resmi, Rabu 14 Oktober 2020.

Toni menjelaskan operasional masing-masing bank masih akan sama karena merger belum berlaku efektif. Saat ini, tahap merger baru memasuki komitmen penyatuan yang ditandai dengan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) oleh ketiga induk bank syariah.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean: Kalau Dulu Ada DI-TII, Sekarang Ada Marissa Haque

Mereka adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Ketiganya sepakat untuk menggabungkan Bank Mandiri Syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk, dan PT Bank BNI Syariah.

Toni melihat merger akan meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern. Misalnya, dengan membangun sistem layanan perbankan yang tidak hanya memberikan layanan finansial berbasis syariah, namun juga solusi kebutuhan sosial dan spiritual.

"Insya Allah, kami optimis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global, sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders," katanya.

Baca Juga: Protes Keras! Gatot Nurmantyo Sebut Penangkapan Tokoh KAMI Mengandung Tujuan Politis

Merger juga diharapkan bisa membuat bank syariah BUMN mampu menggarap potensi pasar di Indonesia yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Lalu, juga diharapkan mampu membentuk bank syariah terbesar dan berskala global.

Tak ketinggalan, merger juga diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah. Apalagi, tren pertumbuhan keuangan syariah masih positif di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menambahkan merger juga diyakini akan memberi dampak positif bagi perkembangan industri bank syariah di dalam negeri.

Baca Juga: Digembar-gemborkan Sudah Bisa Pulang ke Tanah Air, Habib Rizieq Masih Tertahan di Arab Saudi

Hal ini bisa menjadi modal yang baik untuk mengembangkan industri halal dengan potensi bisnis mencapai Rp30 ribu triliun di tingkat global, seperti makanan halal, fesyen muslim, wisata halal, dan lainnya.

"Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tutur Firman dalam keterangan terpisah.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x