Duh, Puluhan Perahu Hilang dan Rusak Diterjang Banjir Bandang Garut

- 14 Oktober 2020, 19:24 WIB
  Sejumlah perahu nelayan bersandar di dermaga muara Sungai Cialuteureun,  Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Rabu 14 Oktober 2020. (Agus Somantri)
Sejumlah perahu nelayan bersandar di dermaga muara Sungai Cialuteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Rabu 14 Oktober 2020. (Agus Somantri) /

GALAMEDIA- Puluhan perahu milik nelayan di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, rusak usai terhempas banjir bandang yang terjadi pada Senin 12 Oktober 2020. Sementara, belasan perahu lainnya hilang terbawa air dan tenggelam di tengah laut.

Kepala Rukun Nelayan Santolo, Pudin Marjoko, mengatakan, sedikitnya ada 35 perahu yang rusak dan 15 yang hilang terbawa hanyut pada saat kejadian banjir bandang tersebut. Saat kejadian, perahu-perahu milik nelayan itu disandarkan di dermaga muara Sungai Cilautereun.

"Perahu-perahu yang rusak dan hilang itu adalah milik para nelayan yang tak pergi melaut saat kejadian banjir bandang," ujarnya, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Jawa Barat Diusulkan Jadi Provinsi Sunda, Ridwan Kamil Ungkit Soal Cirebon dan Betawi

Menurut Pudin, kerugian akibat rusaknya puluhan perahu itu diperkirakan lebih dari Rp 500 juta. Sebab, satu unit perahu beserta mesinnya memiliki nilai lebih dari Rp 50 juta.

Saat ini, terang Pudin, perahu-perahu nelayan banyak yang diparkirkan di bibir Pantai Santolo, yang notabene merupakan tempat wisata. Sebab, para nelayan masih khawatir akan terjadi banjir bandang susulan.

"Biasanya di muara itu ada sekitar 700 perahu yang parkir. Tapi sekarang banyak yang di bibir pantai, karena khawatir terjadi banjir susulan," ucapnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Diminta Cepat Pulang oleh Denny Siregar, Kalau Tidak...

Gun Gun, salah seorang nelayan di Pantai Santolo mengatakan, ketika kejadian banjir bandang, ia baru pulang dari melaut.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x