Ini Doa Perdana Menteri Palestina Jika Donald Trump Kembali Pimpin Amerika Serikat

- 15 Oktober 2020, 16:23 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump. *
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump. * /AFP




GALAMEDIA - Dua kandidat Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Joe Biden yang akan bertarung di ajang Pemilu Amerika Serikat tahun 2020 ini.

Kedua calon Presiden gencar melakukan kampanye meski kini Amerika tengah dihantam pandemi corona.

Alih-alih memberi dukungan, Perdana Menteri Palestina menjadi sorotan usai melontarkan doanya terhadap pemilih Amerika Serikat.

Baca Juga: Mantap, Anggota TNI Rela Gendong Anak-anak Papua Sebrangi Sungai Agar Bisa Tetap Sekolah

Perdana Menteri Palestina Selasa, 13 Oktober 2020 mengatakan, akan menjadi bencana bagi rakyatnya dan dunia pada umumnya jika Presiden Donald Trump memenangkan pemilu Amerika Serikat pada bulan depan.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan empat tahun terakhir pemerintahan Donald Trump telah sangat merugikan Palestina.

"Jika kita akan hidup empat tahun lagi dengan Presiden Trump, Tuhan tolong kami, Tuhan membantu Anda dan Tuhan membantu seluruh dunia," katanya seperti dilansirkan zonajakarta.com berjudul "Doa Perdana Menteri Palestina Jika Donald Trump Menang Pemilu Amerika: Tuhan, Tolong Kami..."

Baca Juga: Raja Abdullah Murka, Korban Dimutilasi Hidup-hidup Yordania Diguncang Kasus Kriminal Mengerikan

Komentar tersebut sebelumnya diposting di halaman Facebook-nya.

Komentar Perdana Menteri Shtayyeh ini mencerminkan rasa putus asa pihak Palestina setelah serangkaian tindakan Amerika Serikat membuat negara seteru Israel itu melemah dan terisolasi.

Palestina memutuskan hubungan dengan Donald Trump setelah Presiden Amerika Serikat itu mengakui Yerusalem  sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017 lalu.

Baca Juga: Istana Tanggapi Wacana Kepulangan Habib Rizieq: Hoaks dan Menyesatkan!

Padahal selama ini Yerusalem adalah kota yang diperebutkan oleh kedua negara tersebut.

Donald Trump kemudian memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke kota suci itu.

Tak hanya itu, Donald Trump juga telah memotong ratusan juta dolar bantuan Amerika Serikat untuk Palestina, menutup kantor diplomatik Palestina di Washington, dan mengeluarkan rencana Timur Tengah tahun ini yang sebagian besar menguntungkan Israel.

Baca Juga: Amerika Serikat Sebut Nuklir dan Rudal Korea Utara Jadi Ancaman Dunia

Tentu saja Palestina menolak rencana dengan seketika.

Pemerintahan Donald Trump juga telah membujuk dua negara Arab, Uni Emirat Arab dan Bahrain, untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel dan berjanji bahwa negara-negara Arab lainnya akan mengikutinya.

Kesepakatan ini telah melemahkan konsensus tradisional Arab bahwa pengakuan Israel hanya datang sebagai imbalan atas kesepakatan damai Israel-Palestina yang merupakan sumber pengaruh yang langka bagi Palestina.

Baca Juga: Pentagon Siapkan Karpet Merah Sambut Kedatangan Prabowo Subianto

Shtayyeh berharap kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden akan meningkatkan prospek untuk kesepakatan damai.

“Jika hal-hal akan berubah di Amerika Serikat, saya pikir ini akan mencerminkan dirinya secara langsung pada hubungan Palestina-Israel,” katanya.

Dan itu akan mencerminkan dirinya juga pada hubungan bilateral Palestina-Amerika.*** (Lusi Nafisa/zonajakarta.com)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x